TEL AVIV (Arrahmah.id) – Ribuan warga ‘Israel’ bergegas masuk ke tempat perlindungan pada Selasa malam (23/9/2025) setelah sebuah rudal diluncurkan dari Yaman dan memicu sirene serangan udara di Yerusalem, kawasan metropolitan Tel Aviv, serta wilayah tengah ‘Israel’, sebagaimana dilaporkan media setempat.
Penerbangan di Bandara Ben Gurion dihentikan sementara menyusul peringatan tersebut. Menurut Channel 12 Israel, rudal yang diluncurkan dari wilayah Yaman itu berhasil dicegat di udara.
Serangan rudal ini terjadi hanya beberapa jam setelah jet-jet tempur ‘Israel’ membombardir ibu kota Yaman, Sana’a, yang menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai 48 lainnya, berdasarkan laporan awal.
‘Israel’ diketahui meningkatkan serangan ke Yaman menyusul operasi yang dilakukan kelompok Ansarallah terhadap kota pelabuhan Eilat di selatan ‘Israel’. Korporasi Penyiaran ‘Israel’ melaporkan bahwa 50 orang terluka, tiga di antaranya dalam kondisi kritis, ketika sebuah drone menghantam kawasan wisata kota tersebut. Korban luka parah dievakuasi dengan helikopter ke rumah sakit di wilayah tengah ‘Israel’.
Militer ‘Israel’ mengakui telah berusaha mencegat drone itu sebelum menghantam target, namun gagal. Radio Militer ‘Israel’ menyebutkan bahwa sistem pertahanan udara Iron Dome menembakkan dua rudal pencegat, tetapi tidak berhasil menembak jatuh drone tersebut.
Sejak awal agresi ‘Israel’ di Gaza, kelompok Ansarallah telah melancarkan puluhan serangan rudal dan drone terhadap ‘Israel’ serta kapal-kapal di Laut Merah, yang mereka sebut sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina yang menghadapi genosida.
Pada 7 September lalu, seorang warga ‘Israel’ dilaporkan mengalami luka ringan setelah sebuah drone yang diluncurkan dari Yaman menghantam terminal penumpang di Bandara Ramon, utara Eilat. (zarahamala/arrahmah.id)
