JAKARTA (Arrahmah.id) — Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kembali mencatatkan defisit sebesar Rp321,6 triliun atau setara 1,35 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hingga akhir Agustus 2025.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan, realisasi pendapatan negara mencapai Rp1.638 triliun atau 57,2 persen dari outlook penerimaan tahun ini.
Angka tersebut turun 7,8 persen dibanding periode yang sama pada 2024 yang sebesar Rp1.777,3 triliun.
Sementara itu, belanja negara hingga Agustus 2025 tercatat Rp1.960,3 triliun atau 55,6 persen dari pagu anggaran. Nilai tersebut meningkat 1,57 persen dibanding realisasi belanja pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1.930,7 triliun.
“Realisasi APBN sampai dengan 31 Agustus 2025, pendapatan negara Rp1.638 triliun atau 57,2 persen terhadap outlook-nya. Belanja negara mencapai Rp1.960,3 triliun (55,6 persen). Defisit APBN Rp321,6 triliun atau 1,35 persen dari PDB,” kata Purbaya dalam konferensi pers APBN KITA, Senin (22/9).
Meski demikian, Purbaya menyebut keseimbangan primer APBN Agustus 2025 masih mencatatkan surplus Rp22 triliun. Menurutnya, angka tersebut lebih baik dibanding proyeksi awal pemerintah.
“Kalau lihat dari sini, harusnya kan negatif keseimbangan primer sampai dengan akhir tahun. Ini indikasinya masih ada belanja pemerintah yang perlu dipercepat lagi supaya keseimbangan primer sesuai dengan desain anggaran 2025,” tandasnya.
(ameera/arrahmah.id)