GAZA (Arrahmah.id) – Puluhan dokter ‘Israel’ memblokir lalu lintas di jalan tol Ayalon dekat Tel Aviv pada Selasa (2/9/2025), menuntut pemerintah menandatangani kesepakatan komprehensif dengan Hamas untuk mengakhiri serangan genosida di Gaza serta memastikan kembalinya para tawanan.
“Perawatan terbaik yang bisa kami berikan kepada mereka hari ini adalah menghentikan segalanya dan bersuara lantang atas nama mereka,” kata para demonstran dalam pernyataan yang dikutip Haaretz. Menurut laporan tersebut, polisi kemudian membubarkan aksi mereka.
Jalan tol Ayalon sendiri merupakan salah satu jalur lalu lintas dan ekonomi paling vital di ‘Israel’, menghubungkan utara dan selatan Tel Aviv, serta digunakan ratusan ribu kendaraan setiap hari. Penutupannya dipandang sebagai bentuk tekanan politik yang disengaja, tulis Al Mayadeen.
Aksi di Depan Kedutaan AS
Masih di hari yang sama, Forum Keluarga Tawanan dan Orang Hilang menggelar aksi di seberang Kedutaan AS di Tel Aviv untuk menuntut adanya kesepakatan pertukaran tawanan.
Sebuah spanduk besar bertuliskan “Trump, buatlah sejarah” dibentangkan, lapor Haaretz. Pesannya jelas: jika Donald Trump berhasil mengamankan pembebasan para tawanan, maka “hadiah yang ia inginkan mungkin akan menjadi miliknya”, merujuk pada Hadiah Nobel Perdamaian. (zarahamala/arrahmah.id)
