1. News
  2. Nasional

Warga Bekasi Protes Aktivitas “Umi Cinta” Janjikan Masuk Surga dengan Bayar Rp 1 Juta

Ameera
Diperbaru: Rabu, 13 Agustus 2025 / 19 Safar 1447 12:43
Warga Bekasi Protes Aktivitas “Umi Cinta” Janjikan Masuk Surga dengan Bayar Rp 1 Juta

BEKASI (Arrahmah.id) – Warga Perumahan Dukuh Zamrud, Kelurahan Cimuning, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, resah dengan aktivitas keagamaan yang digelar di sebuah rumah tanpa izin lingkungan.

Kegiatan ini dipimpin oleh perempuan berinisial PY, yang dikenal pengikutnya dengan sebutan “Umi Cinta”, dan disebut telah berlangsung selama delapan tahun.

Tokoh agama setempat, AB (54), mengatakan kegiatan tersebut tidak pernah mengantongi persetujuan dari ketua RT dan RW.

“Iya enggak ada izin lingkungan RT dan RW,” ujar AB, Senin (11/8/2025).

Berdasarkan kesaksian warga, PY rutin menggelar pertemuan keagamaan setiap akhir pekan mulai pukul 05.00 WIB hingga menjelang 12.00 WIB, dihadiri sekitar 70 orang.

Kehadiran peserta kerap membuat kemacetan karena kendaraan diparkir sembarangan.

Sebelum menetap di Dukuh Zamrud, PY dan kelompoknya pernah mengadakan kegiatan serupa di perumahan lain, namun ditolak warga setempat sehingga mereka pindah.

Awalnya, warga Dukuh Zamrud menerima keberadaan PY. Namun, mantan anggota kemudian mengungkap adanya praktik yang dinilai tertutup dan eksklusif.

Salah satu pengakuan yang memicu keresahan adalah janji masuk surga bagi anggota yang memberikan infak Rp 1 juta.

“Ada (keterangan) kalau mau masuk surga dibayar Rp 1 juta,” kata AB.

Warga juga mengeluhkan perubahan perilaku anggota, seperti istri yang berani melawan suami hingga mengancam cerai, serta anak yang menolak menuruti orang tua.

Ketegangan memuncak pada Minggu (10/8/2025) pagi, saat warga menggelar aksi protes di depan rumah PY.

Mereka membentangkan spanduk berisi penolakan yang telah ditandatangani warga, dipasang di depan rumah PY dan di gerbang perumahan.

Saat didatangi untuk dimintai konfirmasi, PY tidak berada di rumah. TS (53), warga sekitar, menyebut PY memang jarang menempati rumah tersebut.

“Dia enggak di sini,” ujar TS.

Ia berharap pihak berwenang segera mengambil langkah untuk meredakan ketegangan di lingkungan mereka.

(ameera/arrahmah.id)