BOGOR (Arrahmah.id) – Ribuan masyarakat Bogor dan sekitarnya memadati jalanan kota dalam aksi solidaritas untuk Palestina bertajuk Indonesia Peace Convoy (IPC) pada Sabtu (16/8/2025). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) sebagai pernyataan sikap masyarakat Indonesia menolak kekejaman “Israel” terhadap rakyat Gaza.
Aksi konvoi yang digelar bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI itu dimulai dari Masjid Al-Muttaqin. Para peserta, mayoritas menggunakan sepeda motor, berkeliling kota sebelum kembali ke titik awal untuk mengikuti orasi kebangsaan.
“Ini bukan sekadar konvoi. Ini adalah suara hati rakyat Indonesia untuk menegaskan bahwa kemerdekaan bukan hanya hak bangsa kita, tetapi juga hak rakyat Palestina,” tegas UBN dalam orasi puncak.
Meski terik matahari menyengat, semangat massa tak surut. Ribuan peserta membawa bendera Indonesia dan Palestina, mengumandangkan takbir, serta meneriakkan yel-yel dukungan seperti “Stop starving Gaza!” dan “Palestina merdeka!”. Jalanan Bogor pun berubah menjadi lautan solidaritas, bahkan warga sekitar turut memberi dukungan.
Dalam orasinya, UBN menegaskan bahwa krisis kemanusiaan di Gaza bukan sekadar akibat perang, melainkan strategi sistematis untuk melemahkan perlawanan rakyat Palestina. “Persoalan kita bukan sekadar melihat Gaza yang kelaparan. Gaza tidak kelaparan. Gaza dilaparkan!” serunya disambut pekikan takbir para peserta.
UBN juga mengkritik sikap lamban dunia internasional. Menurutnya, rakyat Palestina tidak membutuhkan evakuasi massal ke luar negeri, tetapi dukungan konkret agar mereka tetap bertahan di tanah airnya. “Yang mereka butuhkan bukan dievakuasi ke negara lain. Mereka ingin bertahan di tanah airnya. Kita yang harus membantu dengan segala cara,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, saat ini tengah digalang gerakan Global Civil Society untuk mematahkan blokade Gaza melalui pengiriman kapal bantuan dari berbagai negara. UBN juga menegaskan tekad membangun kembali Gaza menjadi kota metropolitan tanpa bergantung pada bantuan Amerika ataupun “Israel”.
“14 ribu ton makanan, obat-obatan, air bersih, hingga kendaraan siap kita kirim. Kita akan bangun kembali Gaza, kita tidak butuh bantuan Amerika,” katanya.
Aksi solidaritas ditutup dengan doa bersama. UBN mengajak seluruh peserta mengangkat tangan, mengucap syahadat, takbir, dan memohon agar Allah meneguhkan perjuangan rakyat Palestina. “Ya Allah, bersama syahadat kami, kirimkan malaikat-Mu mengguncang jiwa-jiwa tentara Israel,” ucapnya lantang di pelataran Masjid Al-Muttaqin.
Aksi ini menjadi pengingat bahwa perjuangan kemerdekaan tidak hanya milik bangsa Indonesia di masa lalu, tetapi juga kewajiban untuk mendukung bangsa lain yang masih dijajah. “Kalau kita dulu berjuang untuk merdeka, mengapa kita diam melihat Palestina masih dijajah?” pungkas UBN.
(Samirmusa/arrahmah.id)