GAZA (Arrahmah.id) – Menteri Keuangan “Israel”, Bezalel Smotrich, secara terang-terangan menyatakan bahwa dirinya tidak peduli terhadap rakyat Gaza. Ia menegaskan bahwa satu-satunya tujuannya adalah meraih kemenangan mutlak dengan menghancurkan Hamas secara total.
“Seluruh dunia mengawasi kita. Eropa menekan agar kita berhenti. Hamas ingin kita berhenti. Bahkan kiri Israel ingin kita berhenti. Tapi saya melakukan segala yang saya bisa agar kita terus maju hingga menang sepenuhnya,” ujar Smotrich dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu disampaikan saat ia membela pengalokasian tambahan 3 miliar shekel untuk bantuan kemanusiaan ke Gaza, yang mendapat kritik keras dari oposisi.
Smotrich mengklaim bahwa kemenangan total bukan hanya mungkin, tetapi juga suatu keharusan, dan menyatakan keyakinannya bahwa “Israel” akan mencapainya. Ia mengulangi seruan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang juga buronan Mahkamah Pidana Internasional atas tuduhan kejahatan perang, bahwa tujuan perang di Gaza adalah kemenangan penuh dan pembebasan tawanan.
Seruan untuk Mencekik Gaza secara Ekonomi
Lebih jauh, Smotrich menyerukan untuk mencekik Gaza secara ekonomi dan memutus segala bentuk bantuan ke wilayah tersebut.
“Tidak cukup hanya dengan tank. Kita harus memutus semua bantuan. Tak hanya untuk Hamas, tapi juga untuk seluruh warga Gaza. Kita harus mencekik mereka secara ekonomi,” ujarnya.
Ia mengklaim bahwa strategi ini telah ia usulkan sejak awal perang. “Kalau saja strategi ini diterapkan sejak dulu, perang sudah selesai dan kita bisa menghemat puluhan miliar shekel,” ucapnya.
Smotrich—yang oleh banyak pengamat dianggap sebagai menteri keuangan terburuk dalam sejarah pemerintahan “Israel”—mengungkapkan bahwa agresi brutal terhadap Gaza telah menghabiskan anggaran hingga 300 miliar shekel sejauh ini.
Ia juga mengungkap harapannya agar Kabinet Keamanan “Israel” (kabinett) mengambil keputusan untuk meluncurkan serangan darat besar-besaran dan mengokupasi Gaza.
Menurutnya, “Tanpa penyelesaian militer terhadap Hamas, tanpa pengepungan ekonomi dan sipil, tidak akan ada kemenangan. Itulah satu-satunya jalan untuk mengembalikan para tawanan. Itulah satu-satunya jalan menuju kemenangan.”
Dijadwalkan, Kabinet Keamanan “Israel” akan menggelar pertemuan pada Kamis besok (8/8/2025) untuk membahas rencana invasi darat ke Gaza—rencana yang ditentang oleh Kepala Staf Militer, Eyal Zamir, yang menyebutnya sebagai jebakan strategis.
(Samirmusa/arrahmah.id)