HERAT (Arrahmah.id) — Bentrokan pecah pada Senin (30/7/2025) malam, di daerah Jebrael kota Herat setelah pasukan Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA) berupaya membongkar tenda-tenda pemeluk Syiah yang sedang merayakan Muharram.
Sumber-sumber lokal mengatakan kepada Afghanistan International (2/7), bahwa sekitar pukul 10 malam, personel keamanan IIA di distrik ke-13 mulai memindahkan tenda-tenda yang didirikan di luar batas area yang ditentukan. Tindakan tersebut memicu protes dari pemeluk Syiah yang sedang merayakan Muharram hingga akhirnya terjadi penembakan.
Kejadian awalnya disebabkan dari keenggan pemeluk Syiah untuk mengikuti aturan yang ditetapkan otoritas IIA untuk memindahkan tenda-tenda yang tidak dekat dengan kuil Syiah.
Sebelumnya, telah disepakati antara pemuka agama Syiah dan pejabat IIA terkait area-area dan batas-batas mana saja yang dibolehkan untuk merayakan Muharram.
Namun, penduduk Syiah setempat mengklaim bahwa tenda-tenda yang dipindahkan didirikan di lokasi-lokasi yang telah disetujui sebelumnya. Mereka mengatakan arahan baru dari Kabul kini mengizinkan tenda hanya jika ditempatkan berdekatan langsung dengan kuil Syiah.
Menanggapi insiden tersebut, Mohammad Ismail Ahmadi, kepala Dewan Pendeta Syiah Herat, menyerukan agar suasana tenang selama upacara peringatan untuk mendiang pendeta Syiah Mohammad Jafar Tawakoli. Ia mengonfirmasi bahwa diskusi sedang berlangsung dengan gubernur provinsi dan pejabat IIA untuk menyelesaikan perselisihan tersebut.
Ahmadi menegaskan kembali bahwa, berdasarkan pedoman saat ini, pelayat diizinkan untuk mendirikan tenda hanya di dekat kuil Syiah.
Sementara itu, Azizurrahman Muhajir, kepala Direktorat Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan KejahatanIIA di Herat, menyatakan selama pertemuan dengan pendeta Syiah bahwa upacara Muharram harus diadakan hanya di lokasi yang diizinkan oleh otoritas setempat. Pernyataannya dipublikasikan oleh Kantor Berita Bakhtar, kantor berita resmi IIA. (hanoum/arrahmah.id)