SURABAYA (Arrahmah.id) – Polda Jawa Timur bersama jajaran Polres dan TNI menggelar patroli gabungan skala besar di berbagai wilayah Jatim pada Senin (1/9/2025) malam.
Langkah ini diambil untuk menjaga situasi tetap kondusif pascarangkaian aksi unjuk rasa yang berujung ricuh di enam kota/kabupaten.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Jules Abraham Abast, menjelaskan patroli dimulai pukul 20.00 WIB melalui apel gabungan personel Polda Jatim dan TNI. Operasi difokuskan di Kota Surabaya sebagai titik konsentrasi massa.
“Tujuannya memberikan rasa aman kepada masyarakat, khususnya saat beraktivitas di malam hari. Dari patroli gabungan yang dilakukan, tidak ditemukan potensi gangguan maupun peristiwa menonjol,” kata Jules.
Dari hasil penanganan, aparat berhasil mengamankan 580 orang. Di Surabaya, 288 orang diamankan dengan 22 orang diproses hukum dan 266 dipulangkan. Kericuhan sempat terjadi di 18 titik, termasuk DPRD Jatim, Polsek Tegalsari, dan Gedung Negara Grahadi.
Di Malang Kota, 61 orang diamankan, 13 di antaranya diproses hukum tanpa penahanan dan 44 dipulangkan. Akibat aksi anarkis, sebanyak 15 pos polisi mengalami kerusakan.
Sementara itu, di Kediri Kota tercatat 20 orang diamankan dengan 7 diproses hukum, dan di Kabupaten Kediri ada 12 orang masih dalam pemeriksaan.
Di Sidoarjo dan Kabupaten Malang, sejumlah warga juga diamankan, sebagian diproses hukum, sebagian dipulangkan.
“Sebanyak 89 orang diproses hukum, 12 orang masih pemeriksaan, dan 479 lainnya dipulangkan setelah didata serta diserahkan kepada keluarga maupun LBH,” terang Jules.
Polda Jatim juga menemukan fakta keterlibatan anak-anak dalam aksi ricuh. Untuk itu, kepolisian bekerja sama dengan LBH Surabaya memberikan pendampingan hukum.
Anak-anak yang tidak terbukti melakukan tindak pidana dipulangkan ke keluarga, sementara yang terbukti tetap diproses sesuai hukum.
Selain itu, polisi mengungkap indikasi afiliasi kelompok tertentu dengan ditemukannya kode “1312” dan simbol “ACAB” pada sebagian pelaku. Barang bukti berupa batu, senjata tajam, hingga bom molotov turut diamankan.
Jules menyampaikan apresiasi atas dukungan masyarakat melalui Bhabinkamtibmas dan Polsek setempat.
Data Senkom Mitra Polri mencatat peran aktif 5.071 anggota Senkom, 542 anggota Kelompok Sadar Kamtibmas Bhayangkara, 45.413 Satuan Pengamanan, serta 143.240 Satkamling di 8.974 desa/kelurahan di Jatim.
“Kesadaran masyarakat menjaga lingkungan menjadi modal penting mencegah aksi anarkis terulang,” ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi, Polda Jatim dan TNI akan terus menggelar patroli gabungan skala besar tanpa batas waktu.
“Upaya preventif dan penegakan hukum berjalan beriringan. Target kami jelas: Jawa Timur tetap aman, tertib, dan terkendali,” tegas Jules.
(ameera/arrahmah.id)