KABUL (Arrahmah.id) – Otoritas Statistik dan Informasi Nasional (NSIA) telah mengumumkan bahwa nilai ekspor Imarah Islam Afghanistan menurun sebesar $14,4 juta pada bulan pertama tahun ini (Hamal, 1404) dibandingkan dengan bulan Hoot tahun lalu (kalender Afghanistan).
Juru bicara otoritas tersebut mengatakan bahwa nilai impor negara ini juga mengalami penurunan sebesar $160,3 juta di Hamal, lansir Tolo News (21/5/2025).
Mohammad Halim Rafi, juru bicara Otoritas Statistik dan Informasi Nasional, mengatakan: “Total nilai ekspor di Hoot 1403 mencapai 100,1 juta USD; analisis angka-angka tersebut menunjukkan bahwa di Hamal 1404, ekspor menurun sebesar 14,4 juta USD dibandingkan dengan bulan sebelumnya.”
Sementara itu, Kamar Dagang dan Investasi dan Kamar Pertanian dan Peternakan mengaitkan penurunan ini dengan ketegangan antara Pakistan dan India dan kurangnya musim ekspor buah segar. Mereka meyakinkan bahwa upaya-upaya untuk meningkatkan ekspor terus dilakukan.
Mohammad Younus Mohmand, deputi pertama Kamar Dagang dan Investasi, mengatakan: “Salah satu alasan rendahnya ekspor adalah konflik antara India dan Pakistan. Selain itu, di Hamal, buah-buahan kering kami diekspor ke India, tetapi buah-buahan segar belum matang. Barang-barang lain juga diekspor, dan kami jamin bahwa hubungan Afghanistan dengan dunia membaik.”
Mirwais Haji Zada, wakil dari Kamar Pertanian dan Peternakan, mengatakan: “Alasan utamanya adalah penutupan rute Torkham dan perbatasan Wagah. Para pedagang kami memiliki ekspor yang baik ke India, tetapi penutupan perbatasan Wagah mengurangi ekspor mereka. Beberapa pedagang memiliki barang-barang mereka yang tertahan di perbatasan Karachi dan tidak dapat mengaksesnya.”
Menurut data dari Otoritas Statistik dan Informasi Nasional, sebagian besar ekspor di Hamal ditujukan ke Pakistan, India, dan UEA, sementara sebagian besar impor berasal dari Iran, Pakistan, dan Cina. (haninmazaya/arrahmah.id0