GAZA (Arrahmah.id) – Tasnim, seorang perawat sekaligus putri dari dokter Palestina Dr. Marwan Al-Hams yang telah diculik beberapa bulan lalu, kembali menjadi korban penculikan oleh pasukan khusus ‘Israel’ pada Kamis (2/10/2025). Ia ditangkap dari tempat kerjanya di sebuah pusat layanan kesehatan di selatan Gaza.
Menurut keterangan keluarga, Tasnim disergap pasukan khusus ‘Israel’ saat sedang bertugas di sebuah titik medis di Kota Khan Younis pada Kamis pagi (2/10).
Sebelumnya, pada 21 Juli, pasukan khusus ‘Israel’ juga menculik ayahnya, Dr. Marwan Al-Hams, Direktur Rumah Sakit Lapangan di Jalur Gaza. Ia ditahan dalam sebuah serangan berdarah di Khan Yunis ketika tengah mengunjungi rumah sakit lapangan yang berafiliasi dengan Palang Merah Internasional (ICRC). Pada hari itu, saksi mata menyebut pasukan ‘Israel’ menembaki sekelompok warga sipil di sebuah kafe tepi laut tepat di seberang rumah sakit. Serangan tersebut menewaskan dua warga Palestina dan melukai seorang sopir ambulans.
Data yang dirilis Healthcare Workers Watch (HWW) pada Juli lalu mencatat, 28 dokter Gaza kini ditahan di penjara-penjara ‘Israel’, delapan di antaranya adalah konsultan senior di bidang bedah, ortopedi, perawatan intensif, kardiologi, dan pediatri. Dari jumlah itu, 21 orang telah ditahan lebih dari 400 hari, tanpa ada satu pun dakwaan resmi yang dikenakan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejak awal genosida ‘Israel’ di Gaza pada Oktober 2023, lebih dari 300 tenaga kesehatan Palestina telah diculik dan ditahan. HWW memperkirakan angkanya lebih tinggi, bahkan mencapai 400 orang.
Direktur HWW, Muath Alser, menegaskan: “Banyak tenaga kesehatan ditangkap langsung di tempat mereka bekerja, lalu ditahan berbulan-bulan tanpa komunikasi, ditolak akses perawatan medis ketika mereka sendiri sakit, dan mengalami kondisi penahanan yang sangat buruk. Kami mendesak pihak-pihak berkuasa untuk menekan Israel agar segera membebaskan tenaga kesehatan yang masih ditahan secara ilegal.” (zarahamala/arrahmah.id)