MAKKAH (Arrahmah.id) — Dunia Islam berduka atas wafatnya Mufti Besar Arab Saudi, Syekh Abdulaziz bin Abdullah Al-Syekh, pada Selasa (23/9/2025). Kabar duka ini diumumkan langsung oleh Diwan Kerajaan Saudi dan disiarkan melalui Kantor Berita Saudi (SPA).
Dalam pernyataannya, pihak kerajaan menegaskan bahwa “dengan wafatnya Syekh Abdulaziz, umat Islam kehilangan seorang alim besar yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk ilmu, dakwah, dan pelayanan kepada Islam serta kaum Muslimin.”
Salat jenazah almarhum akan dilaksanakan usai salat Ashar di Masjid Imam Turki bin Abdullah, Riyadh. Raja Salman bin Abdulaziz juga memerintahkan agar salat ghaib diselenggarakan untuknya di Masjidil Haram, Masjid Nabawi, serta seluruh masjid di Arab Saudi pada waktu yang sama.
Raja Salman dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman turut menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga almarhum, rakyat Saudi, serta seluruh umat Islam.
Perjalanan Panjang dalam Ilmu dan Dakwah
Syekh Abdulaziz Al-Syekh lahir pada 1943 di Riyadh. Ia merupakan keturunan langsung dari Syekh Muhammad bin Abdulwahhab, tokoh pembaru dakwah di Jazirah Arab.
Pada 14 Mei 1999, ia resmi dilantik sebagai Mufti Agung Kerajaan Saudi menggantikan almarhum Syekh Abdulaziz bin Baz. Sejak saat itu, namanya erat dengan Majelis Ulama Senior, Lajnah Fatwa, serta Dewan Tertinggi Rabithah ‘Alam Islami.
Selama hidupnya, Syekh Abdulaziz dikenal sebagai salah satu ulama syariah paling berpengaruh di dunia Islam. Ia menulis sejumlah kitab dan kumpulan fatwa, khususnya dalam bidang akidah, ibadah, serta hukum halal-haram. Suara dan fatwanya sering menjadi rujukan dalam menjawab berbagai persoalan umat.
Selain itu, ia juga tercatat sebagai khatib keenam di Masjid Namirah, Arafah, sejak 1982 hingga 2015. Selama 35 tahun berturut-turut, ia menyampaikan khutbah wukuf pada Hari Arafah, menjadikannya sosok yang paling lama memegang amanah khutbah haji akbar dalam sejarah Islam modern.
Sosok yang Dikenang Umat
Media Saudi menggambarkan Syekh Abdulaziz sebagai “ulama besar yang mengabdikan hidupnya untuk ilmu dan nasihat kepada umat serta para pemimpin.”
Selama puluhan tahun, ia hadir di berbagai forum keilmuan, majelis fatwa, dan konferensi Islam internasional, menjadi suara penting dalam menjaga kemurnian aqidah serta memberikan panduan umat di tengah tantangan zaman.
Wafatnya Syekh Abdulaziz Al-Syekh menjadi kehilangan besar, bukan hanya bagi Saudi, namun juga bagi seluruh dunia Islam.
إنا لله وإنا إليه راجعون
(Samirmusa/arrahmah.id)