1. News
  2. Nasional

UI Minta Maaf Undang Akademisi Pro-Zionis dalam Acara Pascasarjana

Ameera
Ahad, 24 Agustus 2025 / 1 Rabiul awal 1447 19:37
UI Minta Maaf Undang Akademisi Pro-Zionis dalam Acara Pascasarjana

DEPOK (Arrahmah.id) – Universitas Indonesia (UI) menyampaikan permohonan maaf kepada publik setelah menuai polemik usai mengundang akademisi pendukung zionisme, Peter Berkowitz, sebagai pembicara dalam kegiatan Pengenalan Sistem Akademik Universitas (PSAU) Program Pascasarjana UI 2025 di Kampus Depok, Jawa Barat, Sabtu (23/8/2025).

Berkowitz merupakan peneliti dari Hoover Institution, Universitas Stanford, yang dikenal sebagai akademikus keturunan Yahudi dan pendukung zionisme di Palestina.

Kehadirannya di acara UI langsung memantik kritik luas dari masyarakat.

Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional UI, Arie Afriansyah, mengakui pihak kampus kurang cermat dalam melakukan penelusuran latar belakang pembicara.

“Dengan segala kerendahan hati, UI mengakui kurang hati-hati, dan untuk itu UI meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas kekhilafan dalam kekurangcermatan saat melakukan background check terhadap yang bersangkutan,” kata Arie dalam keterangan tertulis, Ahad (24/8/2025).

Arie menegaskan, undangan kepada Berkowitz murni untuk tujuan akademik, yakni memberikan perspektif dari institusi terkemuka dunia dalam bidang Sosial Humaniora dan Sains, Teknologi, Teknik, serta Matematika (STEM).

Menurutnya, Berkowitz dipilih bersama tokoh lain, Sigit P. Santosa, karena dinilai layak dan relevan dengan tema yang diangkat.

“Tidak ada maksud lain dalam memberikan kesempatan kepada kedua tokoh tersebut berorasi selain untuk kepentingan akademik,” ujarnya.

UI juga meminta masyarakat menilai isi orasi secara langsung melalui kanal YouTube resmi kampus.

Arie memastikan bahwa orasi Berkowitz di PSAU UI hanya membahas topik yang diminta pihak kampus dan tidak menyinggung isu politik internasional.

“Orasi selengkapnya dari kedua tokoh dalam acara PSAU tersebut dapat dilihat kembali oleh semua pihak di kanal resmi YouTube Universitas Indonesia, di mana isi orasinya memang murni tentang apa yang diharapkan,” pungkasnya.

(ameera/arrahmah.id)