DOHA (Arrahmah.id) — Dalam pernyataan resmi pertamanya setelah serangan di Doha, Qatar, kelompok perlawanan Palestina Hamas mengatakan serangan ‘Israel’ itu gagal membunuh para pemimpin tinggi.
Dilansir Al Jazeera (9/9/2025), namun meski selamat, tokoh Hamas, Suhail al Hind membenarkan ada enam orang anggotanya yang lain gugur dalam serangan ‘Israel’ di Doha. Mereka yang gugur adalah Jihad Labad (Direktur kantor Dr. Khalil al-Hayya), Hammam al-Hayya (putra Dr. Khalil al-Hayya), Abdullah Abdul Wahid, Moamen Hassouna, dan Ahmed al-Mamlouk.
“Ini sekali lagi mengungkapkan sifat kriminal dari pendudukan dan keinginannya untuk merusak setiap peluang untuk mencapai kesepakatan,” kata pernyataan Hamas.
Sebelumnya, ‘Israel’ telah melancarkan serangan udara di ibu kota Qatar, Doha, pada hari Selasa (9/9), dengan menargetkan para pejabat senior Hamas termasuk Dr. Khalil al-Hayya yang berkumpul untuk membahas proposal gencatan senjata AS terbaru untuk Gaza.
“Tindakan hari ini terhadap para pemimpin teroris Hamas adalah operasi Israel yang sepenuhnya independen,” kata kantor Netanyahu dalam sebuah unggahan media sosial, seperti dilansir Al Jazeera (9/9).
Qatar sendiri mengutuk keras apa yang digambarkannya sebagai “serangan pengecut Israel”. Qatar juga membenarkan bahwa serangan itu telah menghantam bangunan tempat tinggal yang menampung beberapa anggota biro politik Hamas.
“Serangan kriminal ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap semua hukum dan norma internasional, dan menimbulkan ancaman serius bagi keamanan dan keselamatan warga Qatar dan penduduk di Qatar,” kata kementerian luar negeri Qatar dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Middle East Eye. (hanoum/arrahmah.id)