1. News
  2. Internasional

Tentara ‘Israel’ Tembak Mati Pelari Palestina, Allam al-Amour, Saat Mencari Bantuan di Khan Yunis

Zarah Amala
Kamis, 28 Agustus 2025 / 5 Rabiul awal 1447 09:15
Tentara ‘Israel’ Tembak Mati Pelari Palestina, Allam al-Amour, Saat Mencari Bantuan di Khan Yunis
Pasukan pendudukan 'Israel' menembak mati pelari internasional Palestina, Allam al-Amour, saat ia berusaha mendapatkan bantuan di kota Khan Yunis. (Foto: via media sosial)

GAZA (Arrahmah.id) – Pasukan pendudukan ‘Israel’ menembak mati pelari internasional Palestina, Allam al-Amour, saat ia berusaha mendapatkan bantuan di Kota Khan Yunis, Jalur Gaza bagian selatan, menurut laporan kantor berita Anadolu.

Sumber keluarga mengatakan bahwa al-Amour “gugur ditembak tentara ‘Israel’ di dekat lokasi yang dikenal sebagai pusat bantuan Amerika.”

Al-Amour sebelumnya meraih medali perunggu dalam ajang Kejuaraan Atletik Klub Asia Barat kategori yunior yang digelar di Doha pada Maret 2023, sebagaimana dilaporkan kantor berita resmi Palestina, WAFA.

Dalam edisi perdana turnamen itu, yang diikuti 250 atlet dari 12 klub federasi Asia Barat, ia menempati peringkat ketiga di nomor lari 3.000 meter.

“Pelé Palestina” Juga Gugur

Kematian al-Amour terjadi hanya beberapa pekan setelah legenda sepak bola Palestina yang dijuluki “Pelé Palestina”, Suleiman al-Obeid, terbunuh dalam serangan ‘Israel’ yang menyasar warga sipil yang sedang menunggu bantuan kemanusiaan di Gaza selatan.

Menurut Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA), al-Obeid (41), gugur saat berusaha mendapatkan bantuan makanan di tengah kondisi kelaparan massal dan krisis parah air bersih. Ia meninggalkan seorang istri dan lima anak.

Beberapa hari setelahnya, seorang pesepak bola Gaza lainnya, Mahmoud Rafeh Shaheen dari Klub Olahraga Al-Tuffah, juga menjadi korban tembakan ‘Israel’ ketika sedang menunggu bantuan. Ia adalah pemain kedua Al-Tuffah yang gugur dalam kurun dua pekan, setelah sebelumnya rekannya, Ismail Abu Dan, juga terbunuh.

PFA menegaskan bahwa agresi militer ‘Israel’ di Gaza telah menghancurkan dunia olahraga Palestina.

Sejak 7 Oktober 2023, lebih dari 700 atlet dan pejabat olahraga tewas, termasuk 322 yang terdaftar di bawah PFA, mulai dari pemain, pelatih, pengurus klub, wasit, hingga anggota dewan.

Selain itu, sedikitnya 288 fasilitas olahraga hancur atau rusak, 268 di antaranya berada di Gaza. Markas besar PFA di Gaza juga menjadi sasaran serangan udara ‘Israel’.

Genosida yang Berlanjut

Sejak membatalkan gencatan senjata pada 18 Maret, ‘Israel’ terus menggencarkan pemboman brutal di seluruh Jalur Gaza, menewaskan dan melukai ribuan warga Palestina.

Sejak 7 Oktober 2023, militer ‘Israel’ dengan dukungan penuh Amerika Serikat melancarkan perang genosida terhadap rakyat Gaza. Hingga kini, lebih dari 62.800 orang Palestina terbunuh, dan lebih dari 158.000 terluka. Mayoritas penduduk terpaksa mengungsi, sementara kerusakan infrastruktur digambarkan sebagai yang terburuk sejak Perang Dunia II. Ribuan orang masih hilang.

Selain serangan militer, blokade ‘Israel’ telah menciptakan kelaparan buatan, yang menyebabkan ratusan warga Palestina, sebagian besar anak-anak, meninggal, dengan ratusan ribu lainnya terancam nasib yang sama.

Meski kecaman internasional meluas, langkah nyata untuk menghentikan ‘Israel’ nyaris tidak ada. Saat ini ‘Israel’ sedang diselidiki atas tuduhan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), sementara para pejabatnya, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, secara resmi masuk dalam daftar buronan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas kejahatan perang. (zarahamala/arrahmah.id)