1. News
  2. Internasional

Tentara ‘Israel’ Lakukan Penangkapan Massal, Wali Kota Hebron Ditahan

Zarah Amala
Diperbaru: Rabu, 3 September 2025 / 11 Rabiul awal 1447 11:40
Tentara ‘Israel’ Lakukan Penangkapan Massal, Wali Kota Hebron Ditahan
Wali Kota Hebron, Tayseer Abu Sneineh, ditahan setelah pasukan militer menyerbu rumahnya dan merusak harta bendanya. (Foto: via media sosial)

GAZA (Arrahmah.id) – Tentara ‘Israel’ pada Selasa (2/9/2025) melancarkan kampanye penangkapan besar-besaran, menahan sejumlah warga Palestina di berbagai kota di Tepi Barat, termasuk Wali Kota Hebron (al-Khalil).

Dalam waktu yang sama, para pemukim ‘Israel’ ilegal dengan pengawalan pasukan kepolisian menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem yang diduduki. Mereka masuk secara berkelompok melalui Gerbang Mughrabi, dan puluhan pemukim melakukan ritual Talmud di pelataran masjid, menurut laporan Al Mayadeen.

Saksi mata mengatakan kepada kantor berita Anadolu bahwa 13 orang ditangkap tentara ‘Israel’ di wilayah Nablus, Tepi Barat bagian utara. Seorang warga Palestina dilarikan ke rumah sakit setelah dipukuli dan dianiaya oleh pasukan ‘Israel’ di Desa Kafr Qalil, Nablus.

Selain itu, dua orang ditahan di Kota Qalqilya (utara) dan satu orang lainnya di Ramallah, Tepi Barat tengah, menurut sumber-sumber lokal.

‘Serangan Brutal’

Pemerintah kota Hebron dalam pernyataan resminya menyebutkan bahwa Wali Kota Tayseer Abu Sneineh ditangkap pada dini hari setelah pasukan besar tentara menyerbu rumahnya dan merusak barang-barang miliknya.

“Serangan brutal ini tidak hanya menargetkan wali kota, tetapi juga kehendak rakyat Hebron dan lembaga-lembaga yang dipilih secara demokratis. Ini merupakan serangan terang-terangan terhadap proses demokrasi dan hak rakyat kami untuk mengatur urusan mereka serta melayani kota dengan kebebasan dan martabat,” bunyi pernyataan itu.

Dewan kota juga menegaskan pihak berwenang ‘Israel’ bertanggung jawab penuh atas penangkapan Abu Sneineh dan menyerukan organisasi hak asasi manusia internasional “untuk menunaikan tanggung jawab hukum dan moral mereka dengan menekan ‘Israel’ agar segera membebaskan wali kota, serta menghentikan pelanggaran yang meningkat terhadap para pemimpin dan warga kota.”

Hamas Kecam Penangkapan

Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, mengecam penangkapan Abu Sneineh sebagai “kelanjutan dari pendekatan agresif dan barbar pendudukan serta penargetan terhadap semua elemen rakyat kami.”

“Agresi dan penangkapan brutal ini merupakan bagian dari upaya berbahaya untuk menargetkan Kota al-Khalil oleh pemerintahan teror Zionis dan rencananya untuk mencaplok tanah-tanah Tepi Barat yang diduduki,” kata Hamas dalam pernyataan resminya.

Hamas menambahkan bahwa segala upaya ‘Israel’ “untuk mengulang pengalaman masa lalu akan gagal, sebagaimana kegagalan Liga-Liga Desa dahulu.”

Gerakan itu menyerukan kepada seluruh organisasi internasional, kemanusiaan, dan hak asasi manusia “untuk menunaikan tanggung jawab hukum dan moral mereka dengan menekan pendudukan agar menghentikan pelanggaran yang terus meningkat terhadap rakyat Palestina.”

Lebih dari 10.000 Tahanan Palestina

‘Israel’ saat ini menahan sekitar 10.800 warga Palestina di penjara-penjaranya, termasuk sekitar 450 anak-anak, 50 perempuan, dan 3.629 tahanan administratif, menurut data resmi Palestina. Angka ini tidak termasuk ribuan kasus penghilangan paksa terhadap warga Gaza yang ditahan.

Sejak Oktober 2023, sedikitnya 1.016 warga Palestina terbunuh dan lebih dari 7.000 terluka di Tepi Barat akibat serangan pasukan ‘Israel’ dan pemukim ilegal, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Dalam opini bersejarah pada Juli lalu, Mahkamah Internasional (ICJ) menyatakan bahwa pendudukan ‘Israel’ atas wilayah Palestina adalah ilegal, dan menuntut evakuasi semua permukiman di Tepi Barat serta Yerusalem Timur. (zarahamala/arrahmah.id)