1. News
  2. Internasional

Tamer Shuheibar, Bocah Gaza Lainnya Tewas Kelaparan di Pelukan Ibunya

Zarah Amala
Rabu, 6 Agustus 2025 / 12 Safar 1447 09:30
Tamer Shuheibar, Bocah Gaza Lainnya Tewas Kelaparan di Pelukan Ibunya
Tamer Shuheibar, bocah 15 tahun dari Gaza, meninggal akibat kelaparan (Foto: tangkapan video)

GAZA (Arrahmah.id) – Bocah Palestina, Tamer Shuheibar, meninggal dunia pada Selasa (5/8/2025) di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsha, Gaza Tengah, akibat komplikasi malnutrisi akut yang dideritanya selama berbulan-bulan akibat blokade dan kelaparan yang diberlakukan ‘Israel’.

Sumber medis menyatakan bahwa Tamer (15) dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis. Tubuhnya sangat kurus, tulang dada dan punggungnya terlihat menonjol secara menyakitkan, cerminan nyata dari penderitaan panjang akibat kurang gizi yang parah.

Ibunya, yang terlihat memeluk putranya dengan penuh kesulitan, menangis dan berkata, “Kami tak bisa memberinya roti selama beberapa hari.” Ia mengeluhkan kurangnya makanan dan obat-obatan, serta menegaskan bahwa kondisi Tamer yang semakin memburuk adalah akibat langsung dari kelaparan dan tidak adanya akses pengobatan.

“Dia memang sudah sakit sejak beberapa waktu lalu, tapi tidak separah ini. Saya melihatnya layu di depan mata saya dan saya tak bisa berbuat apa-apa,” ucapnya lirih sambil menahan tangis.

Krisis Kemanusiaan di Gaza Kian Memburuk

Anak-anak Palestina di Jalur Gaza saat ini berada dalam situasi kemanusiaan yang sangat buruk. Blokade total, kelaparan sistematis, serta kehancuran layanan kesehatan membuat mereka berada di ujung tanduk.

Laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan di Gaza menyebutkan bahwa sejak dimulainya agresi darat ‘Israel’ pada 7 Oktober 2023, jumlah korban meninggal akibat kelaparan telah mencapai 188 orang, termasuk 94 anak-anak. Hanya dalam 24 jam terakhir, 8 orang meninggal dunia akibat kelaparan, termasuk seorang anak.

Sementara itu, Program Pangan Dunia (WFP) memperingatkan bahwa sepertiga populasi Gaza “tidak makan sama sekali selama beberapa hari.” Lembaga itu menyebut situasi di Gaza sebagai krisis kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Bantuan Terhambat, Genosida Berlanjut

Meski ribuan truk bantuan menumpuk di pintu masuk Gaza, ‘Israel’ terus menahan dan mengendalikan distribusinya, menolak masuknya bantuan jika tidak diawasi penuh oleh PBB.

Selasa ini, PBB kembali menegaskan bahwa Gaza membutuhkan ratusan truk bantuan setiap hari untuk menghentikan kelaparan masif yang terjadi akibat blokade dan perang pemusnahan yang dilakukan ‘Israel’ sejak 22 bulan terakhir. (zarahamala/arrahmah.id)