DOHA (Arrahmah.id) – Meskipun Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperpanjang larangan perjalanan bagi Menteri Luar Negeri Imarah Islam Afghanistan, Suhail Shaheen, utusan Imarah di Doha, telah menyerukan pencabutan pembatasan ini.
Shaheen menyatakan bahwa untuk memperkuat hubungan, izin perjalanan bagi Amir Khan Muttaqi sangatlah penting, lansir Tolo News (8/9/2025).
Suhail Shaheen mengatakan: “Sesungguhnya, tanggung jawab Menteri Luar Negeri kami, yang terhormat Muttaqi Sahib, adalah untuk memperluas hubungan dan diplomasi. Pembatasan perjalanan tidak masuk akal. Seharusnya ada pengecualian dari pembatasan ini agar beliau dapat mengadakan pertemuan dan menyelesaikan masalah.”
Sementara itu, media India melaporkan bahwa New Delhi mungkin akan meminta Dewan Keamanan untuk memberikan pengecualian perjalanan bagi Amir Khan Muttaqi.
Shamsurrahman Ahmadzai, seorang analis politik, mengatakan: “Kunjungan Amir Khan Muttaqi ke India sangat penting saat ini dan dapat membantu memperkuat persahabatan dengan India. Kunjungan ini akan memungkinkan kita menemukan solusi atas tantangan politik yang kita hadapi dengan dunia saat ini.”
Para pakar hubungan internasional mengatakan bahwa pembatasan global terhadap para pemimpin Imarah Islam, termasuk larangan bepergian, merupakan hambatan utama bagi keterlibatan Afghanistan dengan negara-negara regional dan internasional.
Muin Gul Samakni, analis politik lainnya, mengatakan: “Jika kita tidak melakukan pertukaran dengan negara lain, mereka tidak akan memiliki informasi tentang kita, dan kita tidak akan memiliki informasi tentang mereka. Akibatnya, kekhawatiran kedua belah pihak tetap berat sebelah dan belum terselesaikan. Oleh karena itu, sanksi yang dijatuhkan kepada para pejabat senior Emirat Islam merupakan salah satu alasan utama mengapa kita belum dapat mencapai kesepahaman dengan dunia selama empat tahun terakhir.”
Sebelumnya, kunjungan Menteri Luar Negeri Amir Khan Muttaqi ke India dan Pakistan juga ditunda karena tidak adanya pengecualian perjalanan. (haninmazaya/arrahmah.id)