JUBA (Arrahmah.id) — Sudan Selatan pada Kamis (4/9/2025) membantah laporan mengenai kesepakatan dengan ‘Israel’ untuk memukimkan kembali warga Palestina di wilayahnya, seperti dikutip dari Middle East Monitor (5/9).
Sudan Selatan menekankan negara itu tidak berkomitmen kepada Amerika Serikat (AS) untuk menerima lebih banyak migran yang dideportasi.
Sebelumnya, media ‘Israel’ melaporkan rencana untuk memindahkan penduduk Gaza ke Sudan Selatan, negara Afrika yang miskin dan tidak stabil.
Pihak berwenang di Juba dengan cepat membantah klaim tersebut, tetapi laporan tersebut memicu perdebatan di media sosial dan di jalan-jalan ibu kota.
Dalam konferensi pers di Juba pada hari Kamis, Philip Jada Natana, Direktur Jenderal Hubungan Bilateral di Pemerintah Sudan Selatan, mengonfirmasi nota kesepahaman telah ditandatangani dengan ‘Israel’. Namun, ia mengklarifikasi bahwa, “Nota kesepahaman tersebut terutama ditujukan untuk mengembangkan kapasitas pertanian, investasi, dan pertambangan.”
Dia menambahkan, “Tidak ada pembicaraan tentang memukimkan kembali warga Palestina di Sudan Selatan.”
Pada awal Juli, Sudan Selatan setuju menerima delapan migran yang dideportasi dari Amerika Serikat – sebagian besar dari Asia dan Amerika Latin – atas permintaan pemerintahan Presiden Donald Trump, yang merupakan sekutu dekat Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Sudan Selatan Abuk Ayuel Mayen mengonfirmasi tidak ada kesepakatan antara Juba dan Washington terkait hal ini, dengan mengatakan apa yang terjadi merupakan “komitmen bilateral tunggal”. (hanoum/arrahmah.id)