1. News
  2. Nasional

Silfester Matutina Disebut Pembohong, Putri JK Bantah Klaim Perdamaian

Ameera
Selasa, 5 Agustus 2025 / 11 Safar 1447 21:09
Silfester Matutina Disebut Pembohong, Putri JK Bantah Klaim Perdamaian

JAKARTA (Arrahmah.id) – Proses hukum terhadap Silfester Matutina kembali menjadi sorotan publik setelah muncul bantahan keras dari pihak keluarga Wakil Presiden ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK).

Bantahan itu disampaikan oleh putri JK, Muchlisa Kalla, yang membantah klaim Silfester bahwa ia telah bertemu dan berdamai dengan ayahnya.

“Pembohong. Tidak pernah bertemu Bapak. Dia buronan. Tidak ada perdamaian. Permintaan maaf diterima namun proses hukum tetap lanjut,” tegas Muchlisa kepada wartawan, Senin (4/8).

Silfester Matutina, yang menjabat sebagai Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet), organ relawan pendukung Presiden Joko Widodo, sebelumnya divonis 1 tahun penjara oleh pengadilan tingkat pertama karena pernyataannya yang menuding Jusuf Kalla menggunakan isu SARA demi memenangkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam Pilgub DKI 2017.

Putusan itu kemudian diperberat Mahkamah Agung menjadi 1,5 tahun penjara pada 2019.

Namun, hingga kini, Silfester belum menjalani hukuman. Bahkan, pada 18 April 2025 lalu, ia dilantik menjadi Komisaris Independen BUMN ID Food/PT Rajawali Nusantara oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Klaim Silfester yang menyebut sudah bertemu JK hingga tiga kali dan berdamai dibantah mentah-mentah oleh Muchlisa.

Sejumlah netizen pun mengecam keras, mempertanyakan mengapa vonis hukum terhadap Silfester tak kunjung dieksekusi.

“Silfester bisa bebas karena pengaruh Jokowi. Setelah diserang Roy Suryo, dia bilang sudah berdamai dengan Pak JK. Eh, ternyata bohong juga,” tulis akun X @gngmulyana.

“Kasus Silfester adalah bukti bahwa hukum bisa ‘diatur atau takut’ sama Jokowi,” ujar @msaid_didu.

“Pantas Silfester getol bela Jokowi. Ternyata DNA-nya sama: tukang bohong, tukang fitnah,” komentar akun lain, @AnKiiim_.

Tagar dan seruan penegakan hukum kembali menggema di media sosial. Banyak pihak meminta Kejaksaan RI segera menindaklanjuti kasus ini agar tidak menimbulkan preseden buruk terhadap kepercayaan publik pada sistem peradilan.

“Buron itu pinter bohong juga ya? Segera tangkap orang satu itu @KejaksaanRI biar nggak bikin drama lagi!” tulis akun @anfarizzat.

(ameera/arrahmah.id)