1. News
  2. Internasional

Serangan “Israel” di Ibu Kota Yaman Tewaskan 9 Orang

Hanin Mazaya
Jumat, 26 September 2025 / 4 Rabiul akhir 1447 17:52
Serangan “Israel” di Ibu Kota Yaman Tewaskan 9 Orang
Serangan "Israel" menargetkan permukiman dan fasilitas listrik. (Foto: Reuters)

SANA’A (Arrahmah.id) – Kelompok Houtsi Yaman mengatakan pada Jumat (26/9/2025) bahwa setidaknya sembilan orang tewas akibat serangan “Israel” di ibu kota negara itu, Sana’a, sehari sebelumnya. Serangan ini merupakan yang terbaru dalam peningkatan kontak senjata antara “Israel” dan militan yang didukung Iran terkait perang di Gaza.

Serangan pada Kamis sore terjadi sehari setelah sebuah pesawat nirawak yang diluncurkan oleh Houtsi melukai 22 orang di kota Eilat, “Israel” selatan, sebuah pelanggaran langka terhadap pertahanan udara “Israel”.

Menurut Kementerian Kesehatan di wilayah utara Yaman yang dikuasai Houtsi, termasuk Sana’a, empat anak-anak, dua perempuan, dan tiga lansia termasuk di antara korban tewas. Para pejabat Houtsi juga mengatakan 59 anak-anak, 35 perempuan, dan 80 lansia termasuk di antara korban luka, lansir AP.

Petugas medis masih mencari korban yang diyakini terjebak di bawah reruntuhan, ujar Houtsi, yang mengindikasikan jumlah korban jiwa dapat meningkat.

Militer “Israel” mengatakan pada Kamis bahwa mereka melakukan serangan di Yaman, dengan puluhan pesawat menargetkan markas komando militer Houtsi, kamp-kamp militer, serta fasilitas keamanan dan intelijen.

Juru bicara Houtsi, Omar El-Bekhety, mengatakan pada hari Kamis bahwa serangan Israel menargetkan permukiman dan fasilitas listrik, serta mengklaim sistem pertahanan Houthi telah menggagalkan “sebagian besar serangan”.

“Kejahatan ini tidak akan menghalangi rakyat kami atau mematahkan tekad mereka, tetapi akan meningkatkan keteguhan dan ketahanan mereka dalam menghadapi kejahatan Zionis dan terus mendukung serta menopang rakyat Gaza yang terhormat, tertindas, dan merdeka,” tambahnya.

Menurut warga Sanaa, salah satu serangan menghantam sebuah bangunan di daerah padat penduduk di Sanaa, yang diyakini merupakan rumah bagi seorang pemimpin Houthi. Associated Press tidak dapat memverifikasi klaim tersebut secara independen.

Ahmed Al-Mahweity mengatakan pada hari Jumat bahwa serangan tersebut memicu ledakan hebat yang merusak beberapa rumah di lingkungan tersebut. Selim Rageh, warga lainnya, mengatakan beberapa mobil juga rusak.

“Semua orang di daerah itu keluar dari rumah dalam keadaan tertutup debu, seolah-olah mereka baru saja keluar dari kuburan,” kata Salem Al-Qasab, seorang pemilik toko. “Debu tebal mengepul dari tanah akibat intensitas ledakan. Pemandangan yang mengerikan, langit berubah menjadi gumpalan asap hitam dan debu.”

Akram Al-Adeiny mengatakan pada Kamis bahwa ledakan itu begitu dahsyat hingga merobohkan langit-langit rumahnya, meskipun tidak ada yang terluka. Rekannya di toko ponsel kehilangan istri dan anaknya dalam salah satu serangan tersebut, ujarnya. (haninmazaya/arrahmah.id)