GAZA (Arrahmah.id) – Militer ‘Israel’ kembali menggencarkan serangan udara brutal di Jalur Gaza, menghancurkan banyak bangunan sipil dan fasilitas umum, serta menimbulkan jumlah korban tewas dan luka yang mencetak rekor baru. Banyak warga sipil masih terjebak di bawah puing-puing reruntuhan.
Sumber medis di rumah sakit Gaza melaporkan sedikitnya 106 warga Palestina gugur sejak fajar kemarin (16/9/2025), 91 di antaranya di Kota Gaza. Dari jumlah itu, 40 orang tewas dalam serangan udara Selasa pagi (16/9) yang menyasar tiga rumah keluarga Zaqout, Hamid, dan Balousha di kawasan Keamanan Umum, utara Kota Gaza.
Pertahanan Sipil Gaza menambahkan masih ada korban yang hilang di bawah reruntuhan rumah-rumah yang dibom tanpa peringatan. Namun, minimnya peralatan dan mesin berat membuat upaya penyelamatan hampir mustahil dilakukan.
Invasi Darat ke Kota Gaza
Militer pendudukan ‘Israel’ kembali memperingatkan warga Kota Gaza untuk segera mengungsi, sembari mengumumkan dimulainya operasi militer besar-besaran untuk menduduki kota itu. Dua divisi telah bergerak masuk, dan satu divisi lagi diperkirakan segera bergabung.
Kepala Staf ‘Israel’, Eyal Zamir, mengatakan, “Kami telah mulai memperdalam operasi menuju jantung Kota Gaza, yang dianggap sebagai wilayah vital Hamas.”
Pada Selasa (16/9), pasukan ‘Israel’ menghancurkan dua gedung permukiman di bagian barat Kota Gaza.
Rumah Sakit al-Quds melaporkan empat orang tewas dan beberapa lainnya terluka akibat serangan di lingkungan Tel al-Hawa, barat daya Kota Gaza.
Menurut koresponden Al Jazeera, tembakan artileri dan serangan udara juga menghantam sekitar kawasan Sudanese, barat laut Kota Gaza.
Saksi mata kepada Anadolu menyebutkan pasukan ‘Israel’ menghancurkan gedung bertingkat “Tawfiq” di kawasan padat penduduk al-Nasr, barat Gaza. Ledakan itu memicu kepanikan massal, sementara puluhan keluarga terpaksa mengungsi.
Di kamp pengungsi Shati, tentara ‘Israel’ menghancurkan rumah keluarga Halawa, memaksa puluhan warga kehilangan tempat tinggal. Bahkan tenda-tenda pengungsi di sekitarnya ikut rusak parah.
Menurut kantor media pemerintah Gaza, pasukan ‘Israel’ telah menghancurkan total lebih dari 3.600 gedung dan menara di Kota Gaza dalam beberapa pekan terakhir, serta meratakan sekitar 13.000 tenda pengungsian.
Peringatan Dunia
Sejak Senin malam (15/9), ‘Israel’ menggencarkan serangan artileri dan tembakan langsung ke kawasan utara dan barat Kota Gaza, dengan tujuan menyebar ketakutan dan memaksa warga melarikan diri.
Seorang pejabat militer ‘Israel’ sebelumnya menyebut langkah ini sebagai “fase baru” dalam pendudukan Kota Gaza, berupa infiltrasi bertahap. Kota ini masih dihuni sekitar satu juta warga Palestina, mayoritas pengungsi.
Meski bombardemen kian masif, sebagian besar warga Palestina tetap menolak mengungsi ke selatan karena di sana tidak tersedia kebutuhan hidup paling dasar. Banyak yang sempat pindah pun akhirnya kembali ke Kota Gaza.
Data pemerintah Gaza menyebut ‘Israel’ telah memaksa lebih dari 800.000 warga Palestina terkonsentrasi di Mawasi, Rafah, dan Khan Yunis dalam kondisi yang tak layak huni.
PBB memperingatkan bahwa serangan terbaru ini akan membawa bencana besar bagi warga sipil di Gaza yang sudah terkepung. Para pakar mendesak negara-negara anggota PBB segera bertindak untuk mencegah genosida dan kelaparan lebih lanjut.
Dengan dukungan penuh Amerika Serikat, ‘Israel’ terus melakukan genosida sejak 7 Oktober 2023, yang telah menewaskan 64.964 warga Palestina dan melukai 165.312 lainnya, mayoritas perempuan dan anak-anak. Sementara krisis kelaparan telah merenggut 428 nyawa, termasuk 146 anak. (zarahamala/arrahmah.id)