1. News
  2. Internasional

Rudal Houtsi Kembali Hantam Bandara Ben Gurion, Iron Dome Gagal Lagi

Zarah Amala
Sab, 19 Juli 2025 / 24 Muharram 1447 12:00
Rudal Houtsi Kembali Hantam Bandara Ben Gurion, Iron Dome Gagal Lagi
Juru bicara militer Houtsi Brigadir Jenderal Yahya Saree (Al Jazeera)

SANAA (Arrahmah.id) – Juru bicara militer kelompok Ansarullah (Houtsi), Brigadir Jenderal Yahya Saree, mengumumkan bahwa angkatan bersenjata Yaman telah melancarkan serangan militer yang bersifat khusus dan terarah, dengan menargetkan Bandara Lod (yang dikenal sebagai Bandara Ben Gurion) di wilayah pendudukan Yafa. Serangan itu dilakukan menggunakan rudal balistik hipersonik jenis Falastin-2, dan menurutnya, “berkat pertolongan Allah”, serangan tersebut berhasil mengenai sasaran. Ia menambahkan bahwa akibat serangan ini, jutaan orang dari kalangan penjajah Zionis berhamburan panik ke tempat perlindungan, dan aktivitas bandara pun lumpuh total.

Dalam sebuah pernyataan video, Saree juga mengimbau seluruh rakyat di dunia Arab dan Islam untuk turun ke jalan dan menyuarakan dukungan mereka bagi rakyat Gaza. “Penderitaan mereka semakin berat, ketakutan semakin merajalela, dan mereka hidup dalam kepungan keji yang tiada henti serta agresi zalim yang terus berlangsung,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa Ansarullah akan terus melanjutkan operasi militernya terhadap target-target ‘Israel’ sampai agresi di Gaza dihentikan dan blokade yang mencekik di sana dicabut sepenuhnya.

Tak lama sebelum pernyataan itu disampaikan, militer ‘Israel’ pada Jumat malam (18/7/2025) mengonfirmasi bahwa mereka telah berhasil mencegat sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman menuju ‘Israel’. Rudal tersebut memicu aktifnya sirene peringatan di Yerusalem, Tel Aviv, dan beberapa wilayah lain.

Komando Pertahanan Dalam Negeri ‘Israel’ juga menyebut bahwa sirene peringatan berbunyi di berbagai kota, termasuk Yerusalem dan Tel Aviv, menyusul deteksi peluncuran rudal tersebut.

Media ‘Israel’ Channel 12 melaporkan bahwa ini adalah rudal kedua yang ditembakkan dari Yaman dalam kurun waktu 48 jam terakhir. Serangan ini menyebabkan gangguan penerbangan di Bandara Ben Gurion.

Sejak dimulainya perang genosida yang dilancarkan ‘Israel’ di Jalur Gaza, kelompok Houtsi meluncurkan puluhan serangan rudal ke arah ‘Israel’ dengan mengusung slogan “Bela Gaza”.

Mereka juga telah menyerang sejumlah kapal yang memiliki keterkaitan dengan ‘Israel’ di Laut Merah, dan secara terbuka menyatakan telah memberlakukan blokade udara terhadap Bandara Ben Gurion serta blokade laut terhadap Pelabuhan Eilat dan Haifa.

Pelabuhan Eilat Lumpuh Total

Beberapa hari lalu, media ‘Israel’ melaporkan bahwa Pelabuhan Eilat akan berhenti beroperasi mulai Ahad (20/7). Alasan utamanya adalah karena pelabuhan ini sudah tidak mampu membayar utangnya, setelah mengalami penurunan pemasukan secara drastis akibat blokade laut yang diberlakukan oleh kelompok Houtsi.

Channel 12 ‘Israel’ menyebut bahwa pemerintah kota Eilat bahkan telah menyita rekening milik pelabuhan tersebut, yang membuat operasional pelabuhan tak mungkin dilanjutkan dan terpaksa ditutup.

Menurut laporan itu, total utang yang belum dibayar oleh pelabuhan kepada otoritas kota mencapai sekitar 10 juta shekel (sekitar 3 juta dolar AS), yang menumpuk karena pelabuhan tidak lagi membayar pajak. Penurunan pendapatan ini disebut-sebut sebagai dampak langsung dari “aksi agresif Houtsi di Laut Merah”, yang menyebabkan kapal-kapal niaga beralih rute dari Eilat ke pelabuhan-pelabuhan lain seperti Ashdod dan Haifa yang berada di pesisir Laut Tengah.

Sebelum perang terhadap Gaza meletus, Pelabuhan Eilat merupakan pusat utama bongkar muat mobil impor ke ‘Israel’, sekitar setengah dari seluruh mobil impor masuk melalui pelabuhan ini. Selain itu, Eilat juga mengekspor pupuk dan logam dalam jumlah besar. (zarahamala/arrahmah.id)