JAKARTA (Arrahmah.id) – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa berjanji akan meninggalkan gaya bicara “koboi” yang kerap melekat padanya saat masih menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Hal itu ia sampaikan dalam rapat kerja (raker) perdananya bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta Pusat, Rabu (10/9).
“Kalau waktu ketua LPS, saya katanya ngomongnya agak koboi. Sekarang enggak boleh saya, saya baru merasakan dampaknya, rupanya beda.
“Jadi sekarang saya akan stick ke pidato yang sudah disiapkan staf saya. Jadi enggak ada session bebas lagi,” kata Purbaya.
Pernyataan itu sempat ditanggapi salah satu anggota DPR yang menyebut, Purbaya tetap boleh bergaya koboi asal penyampaiannya berbobot.
“Pak menteri, boleh koboi, tapi ada isinya,” ujar anggota dewan tersebut.
Purbaya pun menanggapi dengan singkat, “Siap, siap. Terima kasih, Pak.”
Dalam paparannya, Purbaya tampil lurus sesuai teks tanpa melontarkan komentar nyeleneh.
Ia bahkan menggunakan bahan presentasi milik pendahulunya, Sri Mulyani, saat memaparkan strategi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026.
Strategi yang disampaikan mencakup optimalisasi pendapatan negara dengan menjaga iklim investasi, efektivitas reformasi perpajakan, pengelolaan sumber daya alam dan aset negara, serta inovasi layanan publik.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya pembiayaan inovatif dan berkelanjutan dengan menjaga utang dalam batas aman, memanfaatkan sisa anggaran lebih (SAL), serta memperkuat koordinasi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan.
Purbaya Yudhi Sadewa resmi menjabat sebagai Menteri Keuangan setelah dilantik Presiden Prabowo Subianto pada Senin (8/9).
Proses serah terima jabatan (sertijab) dari Sri Mulyani ke Purbaya berlangsung sehari setelahnya, pada 9 September 2025.
(ameera/arrahmah.id)
