1. News
  2. Internasional

Puluhan Ribu Warga Belgia Turun ke Jalan Protes Genosida “Israel” di Gaza

Samir Musa
Senin, 8 September 2025 / 16 Rabiul awal 1447 06:43
Puluhan Ribu Warga Belgia Turun ke Jalan Protes Genosida “Israel” di Gaza
Puluhan ribu demonstran di Belgia menuntut langkah tambahan terhadap “Israel” dan perlindungan bagi rakyat Palestina (Eropa).

BRUSSEL (Arrahmah.id) – Puluhan ribu warga Belgia memadati jalan-jalan ibu kota Brussel pada Ahad (7/9) dalam aksi besar-besaran mengecam genosida “Israel” di Gaza.

Menurut polisi, sekitar 70 ribu orang ikut serta, sementara panitia aksi menyebut jumlah massa mencapai 120 ribu orang. Para demonstran membawa kartu merah dan spanduk bertuliskan seruan untuk “menghentikan genosida” serta menuntut langkah tegas terhadap “Israel” guna melindungi warga sipil Palestina.

“Orang-orang dulu bermimpi runtuhnya Tembok Berlin, sementara saya bermimpi berdirinya negara Palestina bagi rakyat Palestina agar mereka bisa hidup layaknya bangsa lain,” kata Ismet Gumusboga (60).

Seorang mahasiswa bernama Samuel Tobi (27) menegaskan, “Brussel adalah pusat penting dalam politik internasional Eropa. Karena itu sangat penting bagi mahasiswa dan warga dari segala usia untuk turun ke jalan di kota ini.”

Gregory Moise, juru bicara asosiasi Belgia-Palestina, menilai langkah-langkah yang diambil sejauh ini masih jauh dari harapan dalam menghadapi genosida yang terus berlangsung.

Uni Eropa Gagal, Belgia Bergerak

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Belgia, Maxime Prévot, mengkritik Uni Eropa karena gagal menjalankan tanggung jawabnya dalam menyikapi perang di Gaza. Ia menyebut kredibilitas kebijakan luar negeri blok tersebut berada di ambang kehancuran akibat perpecahan internal yang membuat 27 negara anggota tidak mampu bersepakat menjatuhkan sanksi terhadap “Israel”.

Pada akhir Agustus lalu, PBB telah mengumumkan kondisi famine (kelaparan massal) di Gaza akibat blokade ketat “Israel” dan terhambatnya bantuan kemanusiaan.

Sebagai respons, Belgia akhirnya menjatuhkan serangkaian sanksi terhadap “Israel” serta dua menteri sayap kanan dalam kabinet Benjamin Netanyahu, yang saat ini berstatus terdakwa di Mahkamah Pidana Internasional. Belgia juga berkomitmen untuk bergabung dengan negara-negara Eropa lain, termasuk Prancis, yang berencana mengakui negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB bulan ini.

Catatan Darah

Sejak Thufan Al-Aqsha pada 7 Oktober 2023, “Israel” melancarkan agresi brutal yang berujung pada genosida di Gaza. Serangan itu mencakup pembunuhan massal, kelaparan, penghancuran, serta pengusiran paksa. Semua itu dilakukan dengan mengabaikan seruan internasional dan perintah Mahkamah Internasional untuk menghentikannya.

Data terakhir mencatat, agresi tersebut telah merenggut 64.368 jiwa syuhada Palestina dan melukai 162.367 lainnya, sebagian besar anak-anak dan perempuan. Lebih dari 9 ribu orang masih hilang, ratusan ribu mengungsi, dan kelaparan merenggut nyawa 387 warga Gaza, termasuk 138 anak-anak.

(Samirmusa/Arrahmah.id)