1. News
  2. Internasional

Protes Anti-Genosida Besar-besaran Hentikan Final Vuelta a España di Madrid

Zarah Amala
Diperbaru: Senin, 15 September 2025 / 23 Rabiul awal 1447 09:45
Protes Anti-Genosida Besar-besaran Hentikan Final Vuelta a España di Madrid
Para demonstran pro-Palestina mengibarkan bendera dan membawa spanduk dalam aksi protes di sepanjang rute lomba balap sepeda La Vuelta a España di Valladolid (Foto: Victor J Blanco/Getty Images)

MADRID (Arrahmah.id) – Ajang balap sepeda Vuelta a España berakhir lebih cepat pada Ahad (14/9/2025) setelah panitia membatalkan etape terakhir di Madrid akibat demonstrasi besar-besaran anti-genosida dan pro-Palestina yang menargetkan keikutsertaan tim ‘Israel’ Premier Tech.

Ribuan pengunjuk rasa memenuhi pusat kota Madrid sambil meneriakkan slogan menentang genosida ‘Israel’ di Gaza. Sebagian massa berhasil menerobos pagar pengaman dan memblokir jalur balapan. Meski polisi menurunkan lebih dari 1.000 personel, ketegangan tetap tinggi karena adanya partisipasi tim ‘Israel’.

Pihak penyelenggara menyatakan belum jelas apakah seremoni penghargaan resmi akan tetap digelar. Pebalap Denmark Jonas Vingegaard diumumkan sebagai juara umum setelah menuntaskan tiga pekan lomba.

Protes anti-genosida sendiri sudah mewarnai Vuelta sejak etape kelima. Para demonstran berulang kali menargetkan tim ‘Israel’, yang beranggotakan mantan tentara dan mewakili negara yang dituding bertanggung jawab atas genosida di Gaza.

Aksi massa sebelumnya memaksa panitia memendekkan etape di Bilbao dan Pontevedra. Dalam beberapa insiden, sejumlah pebalap bahkan terjatuh setelah bertabrakan dengan pengunjuk rasa, meski pengamanan diperketat.

Tim ‘Israel’ Premier Tech, yang didirikan miliarder ‘Israel’-Kanada Sylvan Adams, menghadapi desakan untuk mundur. Namun mereka tetap memaksa tampil, meski hanya memiliki satu pebalap ‘Israel’ dalam skuad.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez menyatakan dukungan terhadap demonstrasi tersebut. Dalam sebuah acara Partai Sosialis di Málaga, ia memuji rakyat Spanyol yang berdiri bersama Palestina.

“Hari ini menandai akhir Vuelta,” kata Sánchez. “Kita menghormati para atlet, sekaligus mengagumi rakyat Spanyol yang peduli terhadap perjuangan yang adil seperti Palestina.”

Sehari sebelumnya, pengunjuk rasa sempat menerobos barikade pada etape menjelang akhir di dekat Madrid, memaksa pebalap mengubah jalur. Dan pada Ahad (14/9), kerumunan massa yang meneriakkan “Mereka tak akan lolos!” akhirnya membuat panitia tak punya pilihan selain membatalkan etape pamungkas.

Vuelta, yang merupakan ajang balap sepeda terbesar di Spanyol, tahun ini berubah menjadi panggung solidaritas rakyat Spanyol terhadap Palestina. (zarahamala/arrahmah.id)