1. News
  2. Nasional

Prabowo Instruksikan Penarikan Dolar WNI di Luar Negeri ke Dalam Negeri

Ameera
Sabtu, 20 September 2025 / 28 Rabiul awal 1447 09:13
Prabowo Instruksikan Penarikan Dolar WNI di Luar Negeri ke Dalam Negeri

JAKARTA (Arrahmah.id) – Presiden RI Prabowo Subianto menginstruksikan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk menyiapkan kebijakan penarikan dolar milik masyarakat Indonesia yang tersimpan di luar negeri agar masuk ke dalam negeri.

Kebijakan tersebut akan dirancang menggunakan skema berbasis pasar (market based) dengan pemberian insentif menarik bagi pemilik dana.

Tujuannya, agar mereka lebih memilih menempatkan simpanan dolar di perbankan domestik dibandingkan di luar negeri.

“Rencana bagaimana menarik uang-uang dolar yang orang Indonesia suka taruh di luar balik ke sini. Tadi masih belum matang, masih kita matangkan lagi. Tapi kalau saya lihat rencananya cukup bagus sekali,” ujar Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (19/9/2025).

Menurut Purbaya, skema ini bisa dijalankan dalam waktu singkat. Implementasinya diharapkan dapat memperkuat cadangan devisa nasional, menambah suplai dolar di perbankan, sekaligus mendukung pembiayaan proyek-proyek strategis pemerintah.

Ia mengungkapkan, saat ini terdapat arus keluar dana valas secara rutin dari Warga Negara Indonesia (WNI) ke sejumlah negara di kawasan. Dengan adanya insentif, pemerintah berharap pola tersebut bisa ditekan.

“Saya baru tahu juga bahwa ternyata setiap bulan banyak juga yang kirim ke luar negara orang Indonesia. Uang-uangnya utamanya ke beberapa negara di kawasan sini. Jadi kita akan menjaga itu dengan memberikan insentif yang menarik, sehingga mereka nggak usah capek-capek kirim dolarnya ke luar,” kata Purbaya.

Selain menarik dolar masuk, Purbaya menegaskan pentingnya menjaga agar aliran dana yang sudah masuk tidak kembali keluar negeri. Hal itu akan membuat cadangan devisa semakin kuat dan pasokan dolar di perbankan nasional meningkat.

“Kalau kita bisa jaga masuk ke sini, nggak keluar, cadangan kita akan lebih besar lagi, dan perbankan kita punya suplai dolar lebih banyak lagi,” ujarnya.

Dengan cadangan devisa yang lebih besar, kebutuhan pembiayaan dalam dolar untuk proyek-proyek ke depan dapat dipenuhi dari dalam negeri dengan tingkat bunga yang kompetitif.

(ameera/arrahmah.id)