1. News
  2. Internasional

Perlawanan Palestina Gempur Kendaraan Militer ‘Israel’, Mesir Bantah Isu Pelucutan Hamas

Zarah Amala
Rabu, 20 Agustus 2025 / 26 Safar 1447 09:02
Perlawanan Palestina Gempur Kendaraan Militer ‘Israel’, Mesir Bantah Isu Pelucutan Hamas
Pejuang Saraya Al-Quds di Gaza. (Foto: Palestine Chronicle)

GAZA (Arrahmah.id) – Kelompok perlawanan Palestina di Gaza terus mendokumentasikan keberhasilan mereka menghancurkan kendaraan militer ‘Israel’, sementara sumber-sumber Mesir membantah klaim media ‘Israel’ tentang adanya usulan pelucutan senjata Hamas.

Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam, mengumumkan bahwa mereka berhasil meledakkan sebuah kendaraan militer ‘Israel’ dengan bom rakitan yang sudah ditanam sebelumnya di kawasan Zaytoun, Kota Gaza.

Mereka juga menghancurkan kendaraan militer lain di daerah Al-Masalaba. Para pejuang disebut sempat mengamati proses evakuasi tentara ‘Israel’ dari lokasi kejadian.

Sementara itu, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengonfirmasi bahwa pejuangnya menghancurkan sebuah buldoser lapis baja ‘Israel’ jenis D9 di area Al-Munasara, juga di lingkungan Zaytoun.

Dalam operasi lain, Brigade Al-Quds merilis rekaman yang memperlihatkan para pejuangnya menembakkan roket ke arah permukiman Be’eri dan Shwaqida di sekitar Gaza.

Brigade Al-Nasser Salahuddin pun merilis rekaman serangan terhadap konsentrasi pasukan dan kendaraan ‘Israel’ di timur Al-Qarara, Khan Yunis, menggunakan roket jenis 107.

Tidak ketinggalan, Brigade Al-Aqsa ikut bergabung dalam pertempuran, menggempur pasukan ‘Israel’ yang berkumpul di dekat Gunung Al-Sawrani, timur lingkungan Al-Tuffah, dengan mortir kaliber 60.

Mesir Bantah Isu Rencana Pelucutan Hamas

Dalam perkembangan terkait, sumber-sumber Mesir membantah pemberitaan media ‘Israel’ yang menyebut Mesir mengajukan rencana agar Hamas menyerahkan senjatanya ke wilayah Mesir.

Kepada saluran Al-Qahera Al-Akhbariya, sumber tersebut menjelaskan bahwa proposal yang disetujui Hamas dan Qatar adalah gencatan senjata selama 60 hari. Negosiasi untuk gencatan senjata permanen akan dimulai sejak hari pertama masa tenang itu.

Mereka menambahkan, usulan yang diterima Hamas ini dijamin oleh Amerika Serikat dan berada di bawah sponsor Presiden Donald Trump.

Meski begitu, ‘Israel’ hingga kini belum memberi tanggapan, meski sudah menerima proposal tersebut sejak 24 jam lalu. Sumber Mesir menegaskan, satu-satunya cara untuk membebaskan para tawanan hanyalah lewat negosiasi berdasarkan kesepakatan itu.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Qatar juga telah mengonfirmasi bahwa usulan gencatan senjata terbaru, yang diterima Hamas dan faksi perlawanan Palestina lainnya, nyaris identik dengan proposal sebelumnya yang diajukan utusan AS, Steve Witkoff. (zarahamala/arrahmah.id)