GAZA (Arrahmah.id) – Upaya pejuang perlawanan Palestina untuk menyerbu sebuah pos militer yang dijaga ketat dan dihuni oleh pasukan Brigade Kfir di kota Khan Yunis, Gaza selatan, mencerminkan tekad kuat mereka untuk menjangkau para komandan pasukan ‘Israel’ yang ditempatkan di wilayah tersebut. Hal ini disampaikan oleh pakar militer Kolonel Nidal Abu Zaid.
Media penyiaran ‘Israel’ mengonfirmasi bahwa tentara berhasil menggagalkan apa yang mereka sebut sebagai “bencana besar” pada Senin kemarin (28/7/2025), ketika sejumlah pejuang mencoba menembus pos militer tersebut. Namun, mereka enggan merinci lebih jauh tentang insiden itu.
Meski operasi itu dikatakan gagal, Abu Zaid menilai hal itu menunjukkan kegigihan kelompok perlawanan untuk menangkap tentara atau komandan ‘Israel’, terutama dari Brigade Kfir yang dilaporkan tengah mengalami kelelahan ekstrem akibat terlibat dalam pertempuran di berbagai wilayah.
Brigade Kfir berada di bawah Divisi 99 yang sejatinya beroperasi di wilayah utara Gaza. Maka, kehadirannya di bagian selatan mengindikasikan bahwa militer ‘Israel’ tengah melakukan rotasi pasukan karena kekurangan tentara segar yang belum terlibat pertempuran sebelumnya.
‘Israel’ sendiri masih merahasiakan detail peristiwa ini, namun tampaknya insiden itu bukan hasil bentrokan langsung, melainkan insiden operasional, yang kemungkinan berkaitan dengan unit teknik militer. Nama unit ini belakangan mencuat karena serangkaian kesalahan yang berujung pada jatuhnya korban di pihak tentara ‘Israel’. Abu Zaid menilai hal ini menjadi tanda terkikisnya semangat tempur di kalangan pasukan pendudukan.
Pada hari yang sama, media ‘Israel’ melaporkan bahwa enam tentara mereka terluka dalam pertempuran di Gaza, salah satunya dalam kondisi kritis. Situs Hadshot B’zman menyebutkan bahwa militer ‘Israel’ harus melakukan evakuasi medis lewat helikopter ke Rumah Sakit Shaare Zedek di Yerusalem. (zarahamala/arrahmah.id)