1. News
  2. Internasional

Perbatasan Gaza Dipenuhi 40.000 Tentara Mesir, Ada Apa?

Hanoum
Kamis, 21 Agustus 2025 / 27 Safar 1447 03:43
Perbatasan Gaza Dipenuhi 40.000 Tentara Mesir, Ada Apa?
Tentara Mesir berjaga selama kunjungan Perdana Menteri Mostafa Madbouli ke perbatasan Rafah pada 31 Oktober 2023. [Foto: AFP/Khaled Desouki]

KAIRO (Arrahmah.id) — Mesir mengerahkan pasukan tambahan di sepanjang perbatasan dengan Gaza di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa rencana pendudukan ‘Israel’ di jalur tersebut dapat mendorong warga Palestina ke Sinai Utara. Itu diungkapkan seorang sumber militer senior mengatakan kepada Middle East Eye (20/8/2025)

Ia mengatakan bahwa sekitar 40.000 tentara kini dikerahkan di Sinai Utara, hampir dua kali lipat jumlah yang diizinkan berdasarkan perjanjian damai Mesir-Israel 1979.

“Tentara Mesir berada dalam kondisi siaga tertinggi yang pernah kami lihat selama bertahun-tahun,” kata sumber itu.

Menurut sejumlah pihak, aksi itu merupakan perintah langsung dari Presiden Abdel Fattah el-Sisi dalam kapasitasnya sebagai panglima tertinggi, setelah pertemuan dengan Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata dan Dewan Keamanan Nasional.

Dikatakan pula ‘Israel’ ingin membubarkan Hamas di Gaza dan memaksa sejumlah besar warga Palestina keluar, sebuah posisi yang ditolak Mesir.

Pasukan Mesir kini ditempatkan di berbagai wilayah Sinai Utara, termasuk di “Zona C”, wilayah yang berbatasan dengan Jalur Gaza.

Mesir telah memberi tahu ‘Israel’ tentang bala bantuan tersebut, yang telah ditanggapi dengan keluhan tentang ukuran pasukan dan keberadaannya di zona terlarang.

“Mesir bersikeras bahwa mobilisasi tersebut bersifat defensif, tetapi juga menegaskan bahwa setiap serangan di wilayahnya akan ditanggapi dengan respons tegas,” kata salah satu sumber.

Kendaraan lapis baja, sistem pertahanan udara, pasukan khusus, dan tank tempur M60 telah dikerahkan ke kota Rafah dan Sheikh Zuweid di dekatnya, serta di sekitar desa al-Joura di dekat perbatasan dengan Gaza.

“Petugas penghubung Mesir memberi tahu rekan-rekan mereka di ‘Israel’ bahwa tindakan baru-baru ini murni defensif dan bertujuan untuk mengamankan perbatasan di tengah meningkatnya ketegangan,” tambah sumber tersebut. (hanoum/arrahmah.id)