ANKARA (Arrahmah.id) – Otoritas Turki memerintahkan penahanan tujuh pejabat dari daerah-daerah yang dikuasai oposisi di Istanbul pada Rabu (3/9/2025), lapor NTV, sebagai bagian dari tindakan keras yang sedang berlangsung terhadap partai utama yang menentang Presiden Tayyip Erdogan.
Penahanan tersebut menyusul pemecatan Ozgur Celik, Ketua Provinsi Istanbul dari Partai Rakyat Republik (CHP) yang merupakan oposisi utama, oleh pengadilan pada Selasa atas dugaan penyimpangan dalam kongres provinsi CHP 2023.
Putusan pengadilan tersebut memicu penurunan tajam di pasar, dengan saham-saham Turki ditutup turun 3,57 persen pada hari Selasa setelah sebelumnya anjlok lebih dari 5 persen. Saham-saham di indeks utama BIST 100 turun 1,8 persen pada pembukaan hari Rabu, lansir AFP.
Polisi Turki menahan lima pegawai dari Besiktas dan dua dari Avcilar —dua kotamadya di Istanbul— pada Rabu, lapor NTV.
Para wali kota CHP di distrik-distrik tersebut termasuk di antara 15 wali kota yang dipenjara sebagai bagian dari investigasi besar-besaran atas dugaan korupsi yang menargetkan kota-kota yang dikuasai CHP. Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu, rival politik utama Erdogan, juga telah ditangkap dalam operasi penindakan tersebut.
CHP membantah tuduhan tersebut.
Pemimpin CHP Ozgur Ozel, yang menyebut putusan pengadilan hari Selasa “sepenuhnya ilegal,” akan berpidato di sebuah rapat umum partai di distrik Zeytinburnu, Istanbul, pada Rabu malam.
Putusan mengenai kongres CHP Istanbul 2023 dapat memengaruhi pengadilan lain di ibu kota Ankara yang diperkirakan akan memutuskan dalam kasus terpisah pada 15 September yang dapat menggulingkan Ozel dari jabatannya.
Dalam gugatan tersebut, pengadilan telah meninjau dugaan penyimpangan prosedural dalam Kongres Biasa ke-38 partai tersebut pada 2023. (haninmazaya/arrahmah.id)