GAZA (Arrahmah.id) – Pasukan pendudukan ‘Israel’ dilaporkan menahan sejumlah warga Palestina, termasuk seorang pemuda yang ditembak dan terluka sebelum ditangkap, dalam serangkaian penggerebekan yang dilakukan di berbagai wilayah Tepi Barat yang diduduki pada Jumat pagi (18/7/2025).
Menurut kantor berita resmi Palestina, WAFA, dua pria ditangkap dalam penggerebekan di kota Nablus. Salah satunya ditembak dengan peluru tajam sebelum akhirnya ditahan. Tim medis Bulan Sabit Merah Palestina dilaporkan dicegah untuk menjangkau korban yang terluka tersebut.
Di kota Dura, selatan Hebron, lima warga Palestina ditangkap. Sementara di distrik Qalqilya, enam orang ditahan dalam penggerebekan di desa Kafr Laqif, sebelah timur kota tersebut.
Penangkapan Massal dan Penggerebekan Rumah
Di antara para tahanan terdapat anggota dari dua keluarga. Pasukan ‘Israel’ juga menyerbu desa Sir yang berdekatan dan menangkap dua warga Palestina lainnya setelah menggeledah rumah-rumah mereka.
Di Bethlehem, seorang pria Palestina ditahan setelah sebelumnya dipanggil oleh intelijen ‘Israel’ ke kompleks permukiman ilegal Gush Etzion. Ia langsung ditahan setibanya di lokasi.
Satu warga Palestina lainnya juga ditahan setelah pasukan ‘Israel’ menggerebek dan menggeledah rumahnya di Kamp Askar Baru, sebelah timur Bethlehem.
Penangkapan-penangkapan ini merupakan bagian dari kampanye militer ‘Israel’ yang terus berlangsung di seluruh wilayah Tepi Barat. Operasi ini kerap melibatkan penggerebekan rumah, penggeledahan properti, dan penahanan warga sipil.
Di desa al-Maleh, timur laut gubernuran Tubas, pasukan ‘Israel’ dilaporkan menahan tiga pemuda Palestina dengan dalih bahwa mereka menghadapi serangan dari para pemukim ‘Israel’. Kepala dewan desa, Mahdi Daraghmeh, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa ketiga pemuda itu diborgol dan ditutup matanya sebelum akhirnya dibebaskan.
Daraghmeh juga menyampaikan bahwa para pemukim menyerang warga, merusak properti, dan mencuri sekitar 350 ekor ternak dari desa tersebut.
Pasukan ‘Israel’ menyerbu kota Ya’bad di distrik Jenin, dengan dukungan pesawat tak berawak yang melintas di atas kawasan tersebut, menurut laporan WAFA yang dikutip Al Jazeera Arabic. Mereka juga menyerbu desa Shufa di tenggara Tulkarem, berpatroli di jalan-jalan, dan menghalangi pergerakan warga.
Dalam insiden terpisah, pasukan ‘Israel’ menangkap seorang petani saat melintasi dekat menara militer di sebelah barat desa. Ia diborgol, ditutup matanya, dipukuli, serta telepon dan perlengkapan pertaniannya disita. Ia kemudian dibebaskan.
Menyerang Jemaah Shalat Jumat
Pasukan pendudukan juga menyerang jemaah Palestina yang tengah melaksanakan shalat Jumat di Bukit Al-Masalmeh, desa Raba, selatan Jenin. Warga menggelar shalat berjamaah di lokasi tersebut sebagai bentuk protes terhadap rencana pendirian pangkalan militer dan pembangunan jalan baru oleh ‘Israel’ di wilayah pegunungan tersebut.
Tentara ‘Israel’ menembakkan gas air mata ke arah para jemaah, memicu bentrokan. Warga juga melihat sejumlah pemukim ilegal mendirikan tenda di puncak bukit, mengindikasikan potensi perluasan permukiman.
Kepala Dewan Desa Raba, Ghasan Bazour, mengatakan bahwa buldoser ‘Israel’ telah mulai meratakan tanah di sekitar bukit untuk membangun jalan militer. Ia menambahkan bahwa pembangunan jalan tersebut melampaui zona penyitaan tanah yang sebelumnya diumumkan oleh pihak ‘Israel’.
Dampaknya, sekitar 2.200 dunum (sekitar 220 hektare) lahan pertanian di sebelah timur tembok pemisah akan menjadi tak dapat diakses oleh warga.
Pada Kamis (17/7), seorang pria Palestina berusia 47 tahun dari Tubas, Firas Ahmad Soboh, meninggal dunia akibat luka tembak parah yang dideritanya setelah ditembak oleh pasukan ‘Israel’ di wilayah Wadi al-Far’a.
Pasukan khusus ‘Israel’ menyusup ke daerah tersebut dan mengepung sebuah rumah. Firas ditembak di dalam rumah lalu ditangkap dalam kondisi kritis. Hingga kini, militer ‘Israel’ dilaporkan menahan jenazahnya. (zarahamala/arrahmah.id)