GAZA (Arrahmah.id) – Surat kabar Yedioth Ahronoth mengungkap sebagian detail bentrokan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir antara pejuang perlawanan Palestina dan pasukan pendudukan ‘Israel’ di Hayy az-Zaytoun, sebelah tenggara Kota Gaza.
Menurut laporan tersebut, para pejuang Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Hamas, beberapa hari lalu berhasil menargetkan wakil komandan batalion dari Brigade Lapis Baja ‘Israel’ di kawasan tersebut dan melukainya.
Selain itu, pasukan al-Qassam juga menyerang unit ‘Israel’ dari Brigade Lapis Baja di daerah yang sama, meskipun kerugian di pihak ‘Israel’ tidak diungkapkan. Sementara itu, estimasi militer ‘Israel’ menyebutkan bahwa operasi di Hayy az-Zaytoun diperkirakan akan selesai dalam waktu dua pekan.
Namun, sumber militer ‘Israel’ mengakui bahwa pejuang Hamas terus menyerang pos-pos sementara militer ‘Israel’, serta memperlihatkan keahlian tinggi dalam menanam alat peledak improvisasi (IED), yang berperan besar dalam keberhasilan operasi-operasi mereka melawan pasukan ‘Israel’ yang masuk lebih dalam ke kawasan tersebut.
Terowongan di bawah kaki tentara
Sumber militer ‘Israel’ juga mengungkapkan penemuan sebuah terowongan yang membentang tepat di bawah posisi pasukan ‘Israel’, yang ternyata berhasil diperbaiki dan dioperasikan kembali oleh Hamas dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa Hamas masih memiliki kemampuan untuk membangun ulang sebagian infrastruktur militernya meski berada di bawah serangan udara intensif.
Meski ‘Israel’ sudah menerobos sebagian besar wilayah Gaza, hingga kini mereka gagal menghentikan operasi perlawanan terhadap pasukan dan titik militer mereka di dalam wilayah tersebut, maupun serangan roket yang secara berkala menargetkan kota-kota ‘Israel’.
Konteks lebih luas
Sejak 7 Oktober 2023, ‘Israel’ dengan dukungan Amerika Serikat telah melancarkan genosida di Gaza yang menewaskan lebih dari 62 ribu orang, termasuk lebih dari 600 syahid. Jumlah korban luka mencapai lebih dari 157 ribu, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Selain itu, ada lebih dari 9 ribu orang hilang, ratusan ribu mengungsi, dan kondisi kelaparan menewaskan 281 orang, termasuk 114 anak-anak. (zarahamala/arrahmah.id)