1. News
  2. Internasional

Pakistan Kirim Nota Protes ke Kabul di Tengah Meningkatnya Ketegangan

Hanin Mazaya
Jumat, 19 September 2025 / 27 Rabiul awal 1447 15:56
Pakistan Kirim Nota Protes ke Kabul di Tengah Meningkatnya Ketegangan
(Foto: Tolo News)

KABUL (Arrahmah.id) – Menyusul meningkatnya ketegangan antara Afghanistan dan Pakistan, yang dipicu oleh klaim berulang Islamabad bahwa tanah Afghanistan digunakan untuk melawan Pakistan, seorang sumber di Kedutaan Besar Imarah Islam di Islamabad mengatakan kepada Tolo News bahwa kedutaan telah menerima nota protes dari Kementerian Luar Negeri Pakistan dan membagikannya dengan Kabul.

Meskipun laporan sebelumnya menyebutkan bahwa Sardar Ahmad Shakib, duta besar Imarah Islam di Islamabad, telah dipanggil, sumber tersebut tidak berkomentar mengenai hal tersebut.

Abdul Jabar Akbari, seorang analis politik, mengatakan: “Pakistan tidak ingin Afghanistan hidup dalam kedamaian dan kenyamanan, karena keamanan Afghanistan tidak sejalan dengan kepentingan Pakistan. Saya yakin langkah Pakistan ini merupakan pelanggaran hukum internasional dan hukum kedua negara. Jika mereka menghormati hukum ini, masalah ini tidak seharusnya disalahkan pada Afghanistan.”

Media Pakistan sebelumnya melaporkan bahwa Mohammad Sadiq Khan, utusan khusus Pakistan untuk Afghanistan, diperkirakan akan mengunjungi Kabul awal pekan depan.

Menurut laporan-laporan ini, tujuan utama kunjungan tersebut adalah untuk berunding dengan para pejabat Imarah Islam mengenai isu-isu keamanan.

Gol Mohammaddin Mohammadi, analis politik lainnya, mengatakan: “Isu-isu inilah yang merusak hubungan antara Afghanistan dan Pakistan. Jika Pakistan memiliki bukti terkait TTP atau kelompok lain, akan lebih baik untuk menyelesaikan masalah ini secara diplomatis dan dengan menghadirkan bukti.”

Wahid Faqiri, analis politik lainnya, mengatakan: “Kebutuhan domestik Pakistan mengharuskannya mencari kambing hitam atas kegagalan keamanannya, dan Afghanistan adalah target pilihannya. Saya yakin tuduhan dan label negatif dari Pakistan ini akan terus berlanjut.”

Sejauh ini, Kementerian Luar Negeri belum mengonfirmasi maupun membantah kunjungan utusan tersebut, tetapi Imarah Islam secara konsisten menekankan bahwa wilayah Afghanistan tidak akan digunakan untuk melawan negara mana pun. (haninmazaya/arrahmah.id)