1. News
  2. Internasional

Otoritas Turki Menangkap Mantan Ulama HTS Tanpa Alasan Jelas

Hanoum
Diperbaru: Kamis, 28 Agustus 2025 / 5 Rabiul awal 1447 13:24
Otoritas Turki Menangkap Mantan Ulama HTS Tanpa Alasan Jelas
Syeikh Abdul Razzaq al-Mahdi. [Foto: X]

ISTANBUL (Arrahmah.id) — Syeikh Abdul Razzaq al-Mahdi, salah satu mantan ulama kelompok perlawanan Suriah Hai’ah Tahrir Syam (HTS) sekaligus pendirinya, ditangkap oleh otoritas Turki di Bandara Sabiha Istanbul. Al Mahdi mengunjungi Turki dalam rangka memenuhi undangan para ulama Turki untuk mengadakan majelis hadis di Turki.

Dilansir Enab Baladi (27/8/2025), alasan penangkapan al Mahdi belum diketahui. Dilaporkan bahwa ponselnya tetap aktif selama beberapa waktu dan kemudian dimatikan. Baik otoritas Suriah maupun Turki tidak memberikan detail apa pun mengenai alasan penangkapannya.

Namun penangkapan Al-Mahdi terjadi di tengah tuduhan bahwa presiden transisi Ahmad asy-Syaraa sedang menghabisi lawan-lawannya, khususnya Syeikh Abdul Razzaq al-Mahdi, yang berpartisipasi dalam demonstrasi menentang HTS di Idlib beberapa bulan sebelum Bashar al-Assad melarikan diri dan pasukan HTS menguasai Suriah.

Sebelumnya, Al-Mahdi merupakan salah satu ulama rujukan HTS namun ia meninggalkan kelompok tersebut pada tahun 2017 dan melanjutkan kegiatan dakwah Islamnya secara mandiri.

Penangkapan Al-Mahdi terjadi dua bulan setelah otoritas Turki membebaskan mantan pemimpin HTS, Abdul-Moein Kahhal, yang dikenal dengan julukan Abu al-Abd Ashidaa, setelah hampir dua tahun ditahan.

HTS menangkap Abu al-Abd Ashidaa di markasnya di pedesaan al-Muhandisin, barat daya Aleppo, pada 12 September 2019.

Kelompok tersebut mengeluarkan keputusan yang memberhentikannya dari semua posisi kepemimpinan, termasuk posisinya sebagai komandan “Tentara Omar Ibn al-Khattab” yang berafiliasi dengan HTS.

Keputusan tersebut diambil menyusul pernyataannya yang mengkritik kepemimpinan kelompok tersebut, di mana ia berbicara tentang korupsi administratif dan keuangan serta kesalahan yang dilakukan oleh para pemimpin tingkat tingginya.

Kahal dan al-Mahdi termasuk di antara mereka yang secara rutin mengkritik HTS setelah keluar dari kelompok tersebut, setelah sebelumnya merupakan tokoh-tokoh paling terkemuka di dalamnya.(hanoum/arrahmah.id)