1. Opini

Opini: Saatnya Membebaskan Palestina dengan Jihad

Oleh Ummu Kholda Pegiat Literasi
Selasa, 19 Agustus 2025 / 25 Safar 1447 18:42
Opini: Saatnya Membebaskan Palestina dengan Jihad
Pejuang Gaza. (Foto: AP/Fatima Shbair)

Pendudukan Zionis terhadap Gaza, Palestina sudah berlangsung lama. Para penguasa negeri-negeri muslim sejauh ini hanya bisa mengutuk, mengecam, dan mengirim bantuan alakadarnya. Namun, semua upaya tersebut nyatanya belum memberikan efek positif, karena Zionis justru semakin jumawa. Serangan brutal, blokade, penutupan jalur kemanusiaan, hingga pelaparan sistematis semakin memperparah kondisi Gaza dan menjadi senjata genosida yang lebih mematikan terutama bayi dan anak-anak.

Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu juga mengungkapkan rencananya untuk mengambil alih kendali militer penuh atas jalur Gaza. Namun, di sisi lain ia juga menegaskan bahwa Israel tidak berencana memerintah Gaza secara langsung. Tetapi menyerahkan wilayah tersebut kepada kekuatan Arab. (CNBC Indonesia, 8/8/2025)

Pernyataan PM Israel yang ingin mengambil alih jalur Gaza ini  sontak mendapat kecaman, di antaranya dari Kepala Hak Asasi Manusia (HAM) PBB Volker Turk pada Jumat (8/8/2025). Ia menganggap langkah tersebut bertentangan dengan putusan Mahkamah Internasional yang menyerukan agar Israel mengakhiri pendudukan secepat mungkin, demi terwujudnya solusi dua negara dan hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri. Kecaman lain juga datang dari Kementerian Luar Negeri Turki, yang menyebut langkah tersebut sebagai bagian dari genosida oleh pemerintahan Netanyahu dan ancaman serius bagi perdamaian serta keamanan global. (Beritasatu.com, 8/8/2025)

 

Jangan Terpedaya Narasi Menyesatkan

Apa yang disampaikan oleh PM Netanyahu terkait tidak ingin memerintah Gaza secara langsung, akan tetapi menyerahkannya pada kekuatan Arab sungguh narasi yang membingungkan, bahkan bisa saja menyesatkan. Karena pada dasarnya mereka ingin menguasai dan memperluas wilayah pendudukannya. Jika tidak, untuk apa mereka melakukan genosida dan pelaparan massal jika tidak untuk melenyapkan penduduk Gaza.

Lebih dari itu, pernyataan PM Israel justru lebih terlihat ada upaya penggiringan opini bahwa selama ini Zionis tidak ingin mengambil alih Gaza, namun hanya ingin menyelamatkannya dari penguasaan Hamas yang dianggap sebagai kelompok teroris dan radikal. Bahayanya, narasi Zionis ini akan mempengaruhi dunia dan berjalannya opini tentang pembebasan Palestina yang selama ini sudah berjalan.

Untuk itu, umat semestinya jangan sampai terpedaya narasi menyesatkan ini, yang akan memperlemah semangat pembebasan kaum muslimin Gaza, Palestina. Umat harus sadar bahwa Palestina sudah dijajah Zionis sangat lama, yakni 75 tahun yang lalu dan Gaza menjadi sasaran perluasan wilayah jajahan Zionis. Selain itu, umat juga harus memahami bentuk penjajahan yang dilakukan  Zionis kepada Palestina, yakni penjajahan dan pembantaian yang harus dilawan dengan kekuatan militer hingga mereka terusir dari bumi kaum muslimin Palestina. Bukan sekedar mengecam, mengutuk apalagi meminta bantuan internasional PBB, bukan pula dengan solusi dua negara. Karena Palestina adalah tanah kaum muslimin yang haram untuk diberikan kepada kaum kafir. Inilah persoalan sesungguhnya Palestina atas Zionis, karenanya mereka harus segera dibebaskan.

 

Membebaskan Gaza dengan Jihad dan Khilafah

Setelah mengetahui akar persoalan penjajahan Palestina oleh Zionis, tentu umat harus bersegera membebaskannya dan tidak menundanya lagi. Mereka harus diusir dari tanah Palestina. Cukup sudah upaya kutukan, kecaman, dan diplomasi basa-basi di berbagai ruang diskusi Internasional yang nyatanya tidak mampu menundukkan  kebengisan Zionis. Bahkan mereka semakin brutal dan sadis.

Untuk itu, dibutuhkan upaya serius yang mampu melawan penjajah, yakni dengan mengerahkan seluruh kekuatan militer. Kekuatan militer inilah yang akan mampu menggentarkan Zionis, hingga mereka takluk dan menyerah. Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surat Al-Anfal ayat 60 yang artinya: “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah Swt. dan musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya, sedangkan Allah mengetahuinya….. .”

Kekuatan yang dimaksud dalam konteks saat ini adalah berupa pasukan militer yang dilengkapi dengan persenjataan hingga membuat musuh gentar dan takut.

Selain itu, umat juga harus memahami bahwa memerangi penjajah dan membebaskan Palestina adalah kewajiban dan tanggung jawab umat Islam. Kewajiban ini hanya akan terlaksana jika umat bersatu dalam satu komando kepemimpinan yang independen, jauh dari tekanan Barat dan sekutunya, yakni al Khilafah.

Maka, untuk mewujudkan itu semua umat harus mempunyai kesamaan pemikiran, perasaan, dan aturan yang hendak diterapkan. Kesatuan ini akan mewujud dalam satu gerakan yang terarah, rapi dan kokoh, sebagaimana barisan pasukan yang tersusun rapi di medan perang untuk menggentarkan lawan. Dapat juga diibaratkan seperti bangunan yang saling menguatkan bagian satu dengan bagian lainnya. Nabi saw. bersabda: “Sungguh (sebagian) mukmin kepada (sebagian) mukmin yang lainnya seperti bangunan yang menguatkan sebagian dengan sebagian lainnya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Di riwayat lain, Rasulullah saw. juga menegaskan dalam sabda beliau: “Hendaklah kalian berjamaah dan hindarilah perpecahan.” (HR Ahmad, At Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Di sinilah pentingnya bersatu dalam gerakan dakwah berjamaah untuk meluruskan pemahaman umat yang selama ini terdistorsi oleh pemikiran kapitalis Barat terutama bagaimana menyelesaikan masalah Palestina. Umat harus mempunyai pemikiran yang sama bahwa masalah Palestina bukan hanya masalah kemanusiaan tetapi penjajahan. Terlebih, mengusir penjajah seperti Zionis jelas tidak bisa hanya dengan kecaman, demonstrasi atau boikot yang selama ini dilakukan sebagian kaum muslimin. Namun harus dengan perang, yakni jihad fisabilillah. Sebagaimana yang pernah Rasulullah saw. lakukan terhadap Yahudi Bani Qainuqa, ketika mereka melecehkan seorang muslimah. Rasulullah saw. pun langsung menyatakan perang terhadap Yahudi tersebut bagitu berita pelecehan itu sampai pada Rasulullah saw..

Selain itu umat juga harus memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang Islam kafah sebagai ideologi yang mengkristal dalam diri setiap muslim. Islam yang memancarkan berbagai aturan dan sekaligus solusi bagi setiap permasalahan. Ideologi inilah yang akan mampu menandingi dan melawan ideologi Barat di pentas dunia. Dengan ideologi ini pula kebangkitan peradaban Islam dan persatuan negeri-negeri muslim akan terwujud. Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain kecuali bergabung dengan jamaah dakwah ideologis yang akan memotori umat, berjuang bersama menghadirkan pemimpin pelaksana syariat serta memimpin jihad untuk membebaskan Palestina dan negeri-negeri lainnya yang terjajah.

Wallahu a’lam bis shawab

Editor: Hanin Mazaya