YERUSALEM (Arrahmah.id) – Dua warga ‘Israel’ dilaporkan terluka dalam sebuah serangan penusukan di sebuah hotel di Yerusalem Barat pada Jumat (12/9/2025), menurut laporan media ‘Israel’.
Seorang korban berusia 50 tahun mengalami luka serius, sementara korban lainnya, seorang pria berusia 23 tahun, terluka sedang setelah ditusuk oleh salah satu pegawai hotel di ruang makan. Hal ini diberitakan oleh Times of Israel yang mengutip media berbahasa Ibrani.
Pelaku penyerangan disebut sebagai seorang pria Palestina berusia 42 tahun asal Shuafat, Yerusalem Timur. Ia berhasil ditangkap oleh seorang penyelidik polisi yang kebetulan sedang menginap di hotel tersebut. Polisi ‘Israel’ menyatakan masih menyelidiki motif serangan ini, sebagaimana dilaporkan Channel 12 Israel.
Hamas: “Tamparan bagi Keamanan Israel”
Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, menyebut aksi penusukan ini sebagai “operasi heroik yang dilakukan oleh salah satu pahlawan Palestina,” dan menyebutnya sebagai respons alami atas kejahatan musuh yang disebut sebagai “teroris” bersama para pemukimnya.
Hamas menegaskan, serangan ini menjadi pukulan baru terhadap sistem keamanan ‘Israel’, sekaligus membuyarkan ilusi bahwa pendudukan bisa menghentikan gelombang perlawanan yang sudah mengakar dalam jiwa rakyat Palestina.
Menurut pernyataan Hamas, serangan-serangan yang dilakukan oleh “pemuda revolusioner Palestina” belakangan ini terjadi di tengah perang pemusnahan yang ‘Israel’ lakukan di Gaza maupun Tepi Barat, serta sebagai balasan atas “kejahatan berkepanjangan yang bahkan menyasar negara-negara Arab lain, termasuk serangan terbaru yang menargetkan delegasi negosiasi Hamas di ibu kota Qatar, Doha.”
Serangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah insiden penembakan di terminal bus pusat Yerusalem, dekat permukiman ilegal Ramot, yang menewaskan tujuh warga ‘Israel’ dan melukai 15 lainnya.
Ketegangan memang terus meningkat di seluruh Tepi Barat, sementara ‘Israel’ kian menggencarkan serangan brutalnya di Gaza dengan memerintahkan hampir satu juta warga Palestina untuk meninggalkan Kota Gaza secara paksa.
Pada Kamis sebelumnya (11/9), militer ‘Israel’ juga memerintahkan penutupan total Kota Tulkarem, yang berujung pada penangkapan puluhan pria Palestina.
Kampanye penangkapan massal itu muncul setelah sebuah operasi perlawanan menargetkan kendaraan militer ‘Israel’ di dekat pos pemeriksaan, yang melukai dua tentara.
Radio Militer ‘Israel’ mengonfirmasi bahwa kendaraan militer mereka terkena ledakan di dekat Pos Pemeriksaan 104, Tulkarem. Dua tentara mengalami luka akibat ledakan tersebut.
Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, menyatakan pihaknya bertanggung jawab atas serangan itu, bekerja sama dengan Brigade Al-Quds di Tulkarem.
Dalam pernyataannya, Brigade Al-Quds menyebut mereka menggunakan “alat peledak Shuja’ 1 yang sudah dipersiapkan” untuk menghantam kendaraan tempur Namer, membuatnya tidak lagi berfungsi di dekat pos pemeriksaan Nitzani Oz.
“Kami juga mengonfirmasi bahwa helikopter Israel mendarat untuk melakukan evakuasi korban,” tambah kelompok tersebut. (zarahamala/arrahmah.id)