1. News
  2. Internasional

Negosiasi di Doha Terhambat, ‘Israel’ Menolak Tarik Penuh Pasukan dari Gaza

Zarah Amala
Senin, 14 Juli 2025 / 19 Muharram 1447 10:15
Negosiasi di Doha Terhambat, ‘Israel’ Menolak Tarik Penuh Pasukan dari Gaza
Tentara pendudukan 'Israel' di Gaza. (Foto: rekaman video)

DOHA (Arrahmah.id) – Pembicaraan di ibu kota Qatar yang bertujuan mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza menghadapi hambatan besar, setelah ‘Israel’ bersikeras pada rencana redeployment militer di dalam wilayah Gaza alih-alih penarikan penuh, sebuah tuntutan yang menurut para negosiator Palestina justru merusak peluang keberhasilan perundingan.

Seorang sumber Palestina mengatakan kepada Agence France-Presse (AFP) bahwa delegasi ‘Israel’ mempresentasikan sebuah peta yang menunjukkan rencana untuk mempertahankan kehadiran pasukan pendudukan di lebih dari 40% wilayah Jalur Gaza. Rencana itu juga mencakup penggiringan ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi ke area sempit di bagian barat Rafah, langkah yang dipandang banyak pihak sebagai upaya awal untuk memaksa mereka keluar menuju Mesir atau negara lain.

Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menolak mentah-mentah proposal tersebut. Menurut sumber itu, Hamas menganggap peta itu sebagai upaya untuk melegitimasi “pendudukan ulang atas hampir setengah wilayah Gaza,” sesuatu yang tidak bisa diterima dalam bentuk apa pun.

Pada Rabu lalu (9/7/2025), Hamas menegaskan bahwa kepemimpinan gerakan tersebut tetap berkomitmen untuk terlibat secara serius dan bertanggung jawab dalam proses negosiasi, dengan tujuan mencapai kesepakatan penuh yang mengakhiri agresi militer ‘Israel’ di Gaza.

Hamas menyatakan telah menunjukkan “fleksibilitas yang diperlukan” untuk mendukung upaya mediasi yang sedang berlangsung, bahkan menyetujui pembebasan 10 tahanan ‘Israel’ yang saat ini ditahan di Gaza, sebuah langkah yang dinilai sebagai bentuk itikad baik.

Namun, Hamas menekankan bahwa sejumlah poin penting masih belum terselesaikan. Poin-poin utama yang menjadi fokus negosiasi antara lain: penarikan penuh pasukan pendudukan ‘Israel’ dari seluruh wilayah Gaza, jaminan atas gencatan senjata yang permanen dan menyeluruh, serta akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke seluruh bagian Jalur Gaza

Seiring dengan berjalannya upaya diplomatik, jurang perbedaan antara kedua belah pihak masih sangat lebar, khususnya terkait masa depan kehadiran militer ‘Israel’ di Gaza. Para analis menilai bahwa selama ‘Israel’ belum menyetujui penarikan total, prospek tercapainya kesepakatan yang langgeng tetap kecil.

Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak ‘Israel’ terkait peta yang diajukan maupun penolakan dari pihak perlawanan Palestina. (zarahamala/arrahmah.id)