KUALA LUMPUR (Arrahmah.id) – Panglima Angkatan Darat Malaysia, Jenderal Muhammad Hafizuddeain, pada Kamis (25/9/2025) mengatakan bahwa pasukannya siap untuk bergabung dengan pasukan penjaga perdamaian di Gaza, menurut media pemerintah, seperti dilansir Anadolu.
Berbicara kepada wartawan pada upacara penutupan Konferensi Kepala Angkatan Darat Indo-Pasifik ke-14, ia mengatakan bahwa pasukan Malaysia memiliki pengalaman dalam penjagaan perdamaian dan siap untuk bergabung dengan misi apa pun, termasuk kemungkinan penempatan di Gaza, Palestina, jika diminta, Bernama News melaporkan.
“Kami telah terlibat dalam operasi penjagaan perdamaian sejak tahun 1960, dimulai di Kongo, kemudian di Somalia, Bosnia, dan Kamboja,” ujarnya.
Namun, Hafizuddeain mencatat bahwa partisipasi apa pun akan bergantung pada keputusan pemerintah, serta evaluasi efektivitas dan keamanan misi tersebut.
Pernyataannya muncul setelah Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, mengatakan pada Selasa bahwa negaranya siap untuk mengerahkan 20.000 pasukan penjaga perdamaian di Gaza.
Berbicara di hadapan sidang ke-80 Majelis Umum PBB di New York, Prabowo mengatakan: “Jika dan ketika Dewan Keamanan dan Majelis ini memutuskan,” Indonesia siap mengirimkan 20.000 atau “bahkan lebih” tentara untuk “membantu mengamankan perdamaian di Gaza atau di tempat lain di Palestina sebagai bagian dari kekuatan multilateral yang bersatu —agar perdamaian di Palestina dan ‘Israel’ dapat terwujud, bukan hanya sekadar angan-angan.”
Tentara ‘Israel’ telah menewaskan lebih dari 65.500 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di Gaza sejak Oktober 2023. Pengeboman yang tak henti-hentinya telah membuat wilayah kantong itu tak layak huni dan menyebabkan kelaparan serta penyebaran penyakit. (haninmazaya/arrahmah.id)