1. News
  2. Internasional

Militer ‘Israel’ Setujui Rencana Pendudukan Gaza di Tengah Krisis Kemanusiaan yang Memburuk

Zarah Amala
Kamis, 14 Agustus 2025 / 20 Safar 1447 10:02
Militer ‘Israel’ Setujui Rencana Pendudukan Gaza di Tengah Krisis Kemanusiaan yang Memburuk
Puluhan orang tewas dalam serangan 'Israel' di Kota Gaza pada Rabu, 13 Agustus 2025. [Getty]

GAZA (Arrahmah.id) – Kepala militer Israel, Letnan Jenderal Eyal Zamir, pada Rabu (13/8/2025) mengumumkan bahwa pihaknya telah menyetujui rencana untuk “menduduki Gaza”, meski situasi kemanusiaan di wilayah itu sudah berada di titik kritis setelah 22 bulan perang. Rencana ini menyusul keputusan kabinet keamanan ‘Israel’ yang ingin merebut Gaza City, kota terbesar di wilayah tersebut, yang kini menjadi tempat pengungsian ribuan warga Palestina.

Pemerintah PM Benjamin Netanyahu belum menetapkan jadwal pasti kapan pasukan akan masuk ke pusat kota. Sementara itu, Hamas mengecam aksi ini sebagai “pendudukan agresif” yang menggunakan taktik bumi hangus dan penghancuran properti sipil. Warga yang bertahan di tenda-tenda di lingkungan Tal al-Hawa dan Zeitoun melaporkan ledakan besar, serangan udara tanpa henti, tank yang maju ke pemukiman, dan rumah-rumah yang dihancurkan.

Menurut otoritas pertahanan sipil Gaza, serangan ‘Israel’ pada Rabu saja (13/8) menewaskan sedikitnya 75 orang. Rekaman AFP memperlihatkan warga yang panik mengungsi menggunakan gerobak, sepeda, hingga mobil yang penuh sesak.

Upaya diplomasi untuk gencatan senjata dan pertukaran tahanan masih buntu. Mesir, Qatar, dan AS berusaha menawarkan jeda 60 hari disertai pembebasan sebagian tahanan dan masuknya bantuan kemanusiaan tanpa hambatan, namun negosiasi terakhir kandas pada Juli. Delegasi Hamas disebut telah tiba di Kairo untuk pembicaraan awal.

Rencana perluasan serangan ini menuai kritik internasional dan penentangan dari sebagian warga ‘Israel’. Mantan pilot AU Israel di Tel Aviv memperingatkan bahwa perang hanya akan memperbanyak korban jiwa, termasuk para sandera.

Kondisi di Gaza makin memburuk: badan-badan PBB memperingatkan ancaman kelaparan luas, sementara Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan 235 kematian akibat kelaparan, termasuk 106 anak. Secara keseluruhan, sejak Oktober 2023, serangan ‘Israel’ telah menewaskan sedikitnya 61.722 orang dan melukai lebih dari 154 ribu lainnya, dengan ribuan korban masih tertimbun reruntuhan. (zarahamala/arrahmah.id)