1. News
  2. Internasional

Media ‘Israel’ Rayakan Serangan ke Doha, Netanyahu: “Hari-Hari Kekebalan Hamas Telah Berakhir”

Zarah Amala
Rabu, 10 September 2025 / 18 Rabiul awal 1447 09:45
Media ‘Israel’ Rayakan Serangan ke Doha, Netanyahu: “Hari-Hari Kekebalan Hamas Telah Berakhir”
Netanyahu (kedua dari kiri) menginstruksikan semua pejabat keamanan untuk bersiap menghadapi kemungkinan pembunuhan para pemimpin Hamas (Reuters)

GAZA (Arrahmah.id) – Media berbahasa Ibrani pada Selasa sore (9/9/2025) langsung menjadikan serangan ‘Israel’ ke pertemuan pimpinan Hamas di ibu kota Qatar, Doha sebagai tajuk utama. Surat kabar dan situs-situs ‘Israel’ menampilkan euforia, dengan menukil pernyataan pejabat tinggi ‘Israel’ yang mengungkapkan kebanggaan atas operasi tersebut.

Radio militer ‘Israel’ mengutip tiga sumber keamanan yang mengatakan bahwa serangan ini bukan reaksi spontan atas peristiwa di Yerusalem dan Gaza kemarin, melainkan bagian dari rencana yang sudah dipercepat dalam beberapa minggu terakhir.

Menurut mereka, kesempatan intelijen muncul ketika para pemimpin Hamas menggelar pertemuan untuk membahas proposal gencatan senjata Amerika. “Pertemuan dengan level setinggi ini jarang sekali terjadi,” ujar salah satu sumber.

Channel 12 melaporkan bahwa serangan terutama diarahkan ke rumah Khalil al-Hayya, kepala tim negosiasi Hamas, sementara lokasi lain yang dulu pernah dipakai Ismail Haniyeh juga ikut diserang. Akibatnya, putra al-Hayya dan sekretarisnya tewas, sementara dua pejabat Hamas lainnya dilaporkan terluka.

Operasi “Dramatis” di Qatar

Beberapa media ‘Israel’ menggambarkan bahwa ada lebih dari 10 ledakan beruntun di Doha, dengan keterlibatan sekitar 10 jet tempur yang menjatuhkan bom dalam hitungan detik. Pesawat bahkan mendapat pengisian bahan bakar di udara untuk menyelesaikan misi ini.

Channel 13 menambahkan bahwa operasi tersebut dikoordinasikan langsung dengan Amerika Serikat, dijalankan oleh ruang operasi khusus Shin Bet, sementara eksekusi dilakukan oleh Angkatan Udara ‘Israel’. Pada saat itu, Netanyahu, Menteri Pertahanan Yisrael Katz, serta para pejabat intelijen senior hadir di ruang komando.

Euforia di Tel Aviv

Perdana Menteri Netanyahu menyebut operasi ini sebagai “pukulan sempurna”, dengan menegaskan: “Hari-hari ketika para pemimpin Hamas merasa aman di mana pun mereka berada sudah berakhir.”

Dalam pernyataan bersama, Netanyahu dan Katz menyebut bahwa keputusan ini diambil setelah “serangkaian serangan berbahaya di Yerusalem dan Gaza”. Mereka menegaskan bahwa Hamas adalah pihak yang memulai pembantaian 7 Oktober dan masih terus mengarahkan serangan ke warga ‘Israel’.

Reaksi serupa datang dari berbagai pejabat, Presiden ‘Israel’ Isaac Herzog menyebut keputusan ini “penting dan tepat”. Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir mengatakan: “Darah orang Yahudi tak lagi boleh ditumpahkan. Ini keputusan bersejarah lain yang akan dikenang.” Duta Besar ‘Israel’ untuk PBB, Danny Danon, menyebut serangan itu sebagai “aksi balasan tegas dan presisi terhadap para arsitek 7 Oktober.” Pemimpin oposisi Yair Lapid pun turut memberi selamat kepada militer dan Shin Bet, menyebutnya operasi luar biasa.

Seorang pejabat keamanan, dikutip Channel 12, bahkan menyebut operasi ini dengan nama sandi “Summit of Fire” (Puncak Api), dan menilainya sebagai langkah penting untuk “menegakkan keadilan atas tragedi 7 Oktober sekaligus memperkuat efek jera terhadap musuh ‘Israel’.” (zarahamala/arrahmah.id)