1. News
  2. Nasional

Majelis Mujahidin Serukan Persatuan Bangsa Pasca Kerusuhan Aksi Buruh

Samir Musa
Ahad, 31 Agustus 2025 / 8 Rabiul awal 1447 10:02
Majelis Mujahidin Serukan Persatuan Bangsa Pasca Kerusuhan Aksi Buruh

YOGYAKARTA (Arrahmah.id) – Majelis Mujahidin mengeluarkan pernyataan terbuka bertajuk “Kembali ke Jati Diri Bangsa” pasca aksi demonstrasi buruh yang diikuti unjuk rasa di berbagai daerah, seperti Jakarta, Solo, Surabaya, Bandung, dan Makassar, yang berujung kerusuhan serta menimbulkan korban jiwa baik dari masyarakat sipil maupun aparat.

Dalam pernyataannya, Majelis Mujahidin menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya korban dan kerusakan fasilitas negara serta umum yang mengganggu kehidupan masyarakat.

“NKRI adalah negara beragama, negara yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Menegakkan kembali falsafah dan konstitusi negara adalah pijakan utama masyarakat dan pejabat,” demikian isi pernyataan Majelis Mujahidin yang ditandatangani Ketua Umum M. Shobbarin Syakur dan Sekretaris Umum Ahmad Isrofiel Mardlatillah, MA, Sabtu (30/8/2025) bertepatan dengan 6 Rabiul Awwal 1447 H.

Majelis Mujahidin juga mengutip pesan Presiden RI Prabowo Subianto dalam pelantikannya pada 20 Oktober 2024: “Hanya dengan persatuan dan kerjasama kita akan mencapai cita-cita para leluhur bangsa yang gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo, bangsa yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, di mana rakyat cukup sandang, pangan, dan papan…”

Dalam poin-poin pernyataannya, Majelis Mujahidin menegaskan:

  • Mendorong pemimpin bangsa agar lebih peka dan responsif terhadap aspirasi rakyat.
  • Meminta wakil rakyat di DPR RI lebih berpihak kepada kepentingan rakyat kecil.
  • Menghimbau aparat meninggalkan cara-cara kekerasan, represif, dan arogan.
  • Mengajak masyarakat menyampaikan aspirasi secara damai dan bertanggung jawab.
  • Menolak segala bentuk provokasi serta kepentingan terselubung pihak manapun.

“Majelis Mujahidin menyerukan seluruh anak bangsa mengendalikan diri, memperkuat komunikasi, dan meneguhkan jalan persaudaraan. Hanya dengan itulah cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur dapat diwujudkan, dengan izin dan rahmat Allah Yang Maha Kuasa,” tutup pernyataan tersebut.

(Samirmusa/arrahah.id)