1. News
  2. Nasional

Mahasiswa Demo di DPR, Bawa Spanduk “Indonesia Sold Out” dan Bendera One Piece

Ameera
Kamis, 21 Agustus 2025 / 27 Safar 1447 21:00
Mahasiswa Demo di DPR, Bawa Spanduk “Indonesia Sold Out” dan Bendera One Piece

JAKARTA (Arrahmah.id) – Aksi unjuk rasa digelar oleh massa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Bersama Rakyat (Gemarak) di depan Gedung DPR/MPR RI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2025) sore.

Pantauan di lokasi, massa mulai berdatangan sejak pukul 16.02 WIB. Satu mobil komando tampak terparkir di depan pintu gerbang DPR, dikelilingi mahasiswa dari berbagai kampus yang mengenakan almamater masing-masing.

Para demonstran membawa spanduk besar bertuliskan “Indonesia Sold Out” dengan huruf merah-putih, yang dibentangkan tepat di depan pagar DPR RI.

Tak hanya itu, mereka juga mengibarkan bendera Merah Putih bersama dengan bendera One Piece, yang dipasang pada satu batang kayu dengan posisi Merah Putih di atasnya.

Dalam orasi yang disampaikan dari atas mobil komando, salah satu orator menyoroti isu biaya pendidikan yang kian mahal.

Ia menilai sistem pendidikan di Indonesia semakin sulit diakses oleh rakyat karena dikapitalisasi, baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta.

“Pendidikan kita hari ini dikapitalisasi. Setiap pendidikan dikapitalisasi, negara ini lama-lama bukan lagi di tangan kita. Negara ini ada di tangan para penguasa, ada di tangan para pengusaha,” seru sang orator.

Selain pendidikan, mahasiswa juga memprotes penguasaan aset negara oleh segelintir pengusaha yang dianggap menggeser kedaulatan rakyat.

Hingga menjelang malam, jumlah peserta aksi terus bertambah. Salah satunya adalah rombongan mahasiswa dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta yang turut bergabung.

Untuk menjaga keamanan, 1.145 personel gabungan dikerahkan oleh Polres Metro Jakarta Pusat.

Kapolres Kombes Susatyo Purnomo Condro memastikan bahwa seluruh personel tidak dibekali senjata api dan akan mengedepankan pola pengamanan persuasif serta humanis.

“Polisi hadir bukan untuk menghadapi musuh, melainkan untuk melayani saudara-saudara kita yang ingin menyampaikan pendapat,” ujar Susatyo.

Ia mengimbau massa agar menjaga ketertiban, tidak melakukan provokasi, serta menghindari tindakan anarkis seperti membakar ban, menutup jalan, atau merusak fasilitas umum.

“Unjuk rasa hendaknya menjadi ruang penyampaian aspirasi, bukan ajang kericuhan. Mari kita jaga suasana tetap kondusif agar pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik,” tambahnya.

Hingga Kamis malam, massa masih memadati kawasan sekitar Gedung DPR. Polisi menutup sebagian akses di depan gedung untuk mengantisipasi kepadatan, sementara orasi mahasiswa terus berlangsung dari atas mobil komando.

(ameera/arrahmah.id)