GAZA (Arrahmah.id) – Lima negara Barat, yakni Australia, Jerman, Italia, Selandia Baru, dan Inggris, pada Sabtu (9/8/2025) mengecam keras keputusan kabinet keamanan ‘Israel’ yang menyetujui rencana operasi militer besar-besaran untuk menduduki Kota Gaza. Mereka memperingatkan bahwa langkah tersebut berpotensi melanggar hukum humaniter internasional.
Dalam pernyataan bersama, para menteri luar negeri negara tersebut menegaskan komitmen mereka pada solusi dua negara melalui jalur negosiasi. Mereka juga mendesak ‘Israel’ segera mencari solusi atas kebijakan baru yang mewajibkan pendaftaran ulang bagi organisasi kemanusiaan internasional, yang dinilai menghambat distribusi bantuan di Gaza.
Kabinet keamanan ‘Israel’ pada Jumat (8/8) menyetujui rencana yang mencakup pemindahan sekitar satu juta penduduk Kota Gaza ke wilayah selatan, menutup akses kota, dan melakukan serangan darat ke wilayah permukiman padat penduduk. Tahap berikutnya mencakup pendudukan kamp-kamp pengungsi di Gaza tengah, yang sebelumnya sudah mengalami kerusakan parah akibat serangan udara.
Keputusan ini memicu gelombang kritik dari berbagai pihak, baik di dalam maupun luar negeri, di tengah perang yang telah berlangsung hampir dua tahun.
Data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan, 87 persen wilayah Gaza saat ini berada di bawah pendudukan ‘Israel’ atau berada dalam status perintah evakuasi. PBB memperingatkan bahwa eskalasi militer lanjutan akan memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah berada pada tingkat kritis. (zarahamala/arrahmah.id)
