GAZA (Arrahmah.id) – Krisis kemanusiaan di Gaza terus memburuk. Hanya dalam 24 jam terakhir, tiga warga Palestina, dua di antaranya anak-anak, meninggal dunia akibat kelaparan dan malnutrisi. Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa jumlah korban jiwa akibat kelaparan kini mencapai 162 orang, termasuk 92 anak-anak.
Sementara itu, serangan udara ‘Israel’ pada Jumat (1/8/2025) menewaskan sedikitnya 82 warga di seluruh Jalur Gaza. Tragisnya, 49 di antaranya gugur saat sedang mengantre untuk menerima bantuan makanan.
Beberapa rumah sakit melaporkan bahwa zona distribusi bantuan menjadi sasaran serangan langsung. Dua anggota tim keamanan bantuan tewas dalam serangan udara ‘Israel’ di lingkungan al-Karama, Gaza bagian barat laut. Di kawasan al-Daraj, sebelah timur kota, seorang warga sipil juga meninggal akibat tembakan artileri.
Tim penyelamat berhasil mengevakuasi 18 jenazah dari reruntuhan rumah yang hancur di lingkungan al-Zaytoun dan Shuja’iyya, dua wilayah yang digempur habis-habisan oleh tembakan meriam dan rudal. Serangan juga dilaporkan terjadi di sekitar kamp pengungsi al-Bureij, Gaza tengah.
Di Gaza bagian utara, jumlah warga yang tewas saat menunggu bantuan mencapai 49 orang hingga Jumat sore (1/8). Rumah sakit kewalahan. Direktur Kompleks Medis al-Shifa memperingatkan bahwa fasilitas medis berada dalam kondisi “nyaris kolaps” akibat kekurangan tempat tidur, obat-obatan, dan perlengkapan medis.
Kementerian Kesehatan kembali mengeluarkan seruan mendesak kepada masyarakat internasional untuk segera turun tangan. “Krisis ini memburuk di tengah blokade dan pembatasan bantuan,” tegas pernyataan mereka. “Kami mendesak dunia untuk bertindak sekarang juga.”
UNICEF mengonfirmasi bahwa lebih dari 5.000 anak di Gaza menderita malnutrisi akut. Perwakilan UNICEF di Palestina mengatakan kepada Al Jazeera, “Gaza telah melewati ambang kelaparan. Satu dari tiga orang di sini tak makan selama berhari-hari. Situasinya sangat mengerikan dan terus memburuk.”
Ia menambahkan: “Bantuan besar-besaran harus segera masuk ke Gaza, melalui semua perlintasan. Kita tidak bisa menunggu perang ini selesai.”
Sejak ‘Israel’ kembali melanjutkan genosidanya di Gaza pada Maret lalu, sekitar 9.100 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 35.000 lainnya terluka. (zarahamala/arrahmah.id)