1. News
  2. Nasional

Komnas HAM Catat 11 Meninggal dan 1.683 Ditahan Akibat Demonstrasi 25–31 Agustus 2025

Ameera
Selasa, 2 September 2025 / 10 Rabiul awal 1447 20:10
Komnas HAM Catat 11 Meninggal dan 1.683 Ditahan Akibat Demonstrasi 25–31 Agustus 2025

JAKARTA (Arrahmah.id) – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mencatat setidaknya 11 orang meninggal dunia dan 1.683 orang ditahan terkait serangkaian demonstrasi yang berujung kerusuhan di berbagai daerah pada 25–31 Agustus 2025.

Beberapa korban meninggal diduga kuat mengalami kekerasan aparat, sementara data korban luka masih dalam proses pendataan.

Ketua Komnas HAM Anis Hidayah mengatakan, pihaknya masih menyelidiki penyebab kematian masing-masing korban.

“Ini masih kita selidiki dan penyebab-penyebab lainnya,” ujar Anis kepada wartawan, Selasa (2/9/2025).

Anis menambahkan, banyak peserta aksi mengalami luka-luka, dan kerusakan fasilitas publik serta penjarahan terjadi di sejumlah wilayah.

Ia juga menyesalkan penangkapan Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen, yang dianggap sebagai aktivis HAM.

“Delpedro ditangkap secara represif, yang menurut kami melanggar prinsip demokrasi dan hak asasi manusia,” kata Anis.

Dari hasil peninjauan langsung ke Polda Metro Jaya pada Senin (1/9/2025), Komnas HAM mencatat ada 1.683 orang yang ditangkap dan ditahan terkait kerusuhan.

Data ini diperoleh setelah pertemuan Komnas HAM dengan Wakil Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Indra Wenny Panjiyoga dan jajarannya.

Berikut daftar 11 korban meninggal dunia selama periode 25 Agustus–2 September 2025:

  1. Affan Kurniawan (21) – Pengemudi ojol Jakarta, dilindas rantis Brimob saat mengantar makanan.

  2. Muhammad Akbar Basri (26) – Pegawai Humas DPRD Makassar, terjebak gedung dibakar massa.

  3. Sarinawati (26) – Pegawai DPRD Makassar, tewas akibat kebakaran gedung DPRD Makassar.

  4. Saiful Akbar (43) – Kepala Seksi Kesra Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, korban kebakaran kantor DPRD.

  5. Rusmadiansyah (25) – Pengemudi ojol Makassar, dikeroyok massa karena dituduh intel.

  6. Sumari (60) – Tukang becak Solo, diduga tewas terkena tembakan gas air mata.

  7. Rheza Sendy Pratama (21) – Mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta, ditemukan dengan luka memar dan bekas pijakan sepatu.

  8. Andika Lutfi Falah (16) – Siswa SMK Negeri 14 Tangerang, luka berat akibat benturan benda tumpul di demo Jakarta.

  9. Iko Juliant Junior (19) – Mahasiswa Universitas Negeri Semarang, kondisi kritis sebelum meninggal, penyebab kematian masih diselidiki.

  10. Septinus Sesa – Warga Manokwari saat aksi blokade, kasus kematian masih diselidiki bersama Komnas HAM, Ombudsman, dan LBH.

Komnas HAM menekankan perlunya transparansi dalam penyelidikan setiap kasus, serta menghimbau aparat dan masyarakat agar mengedepankan hak asasi manusia dalam menangani aksi protes.

(ameera/arrahmah.id)