1. News
  2. Internasional

Klub Jerman Batalkan Transfer Striker ‘Israel’ Usai Unggahan Media Sosial Pro-Genosida: ‘Hapus Gaza dari Peta’

Zarah Amala
Kamis, 7 Agustus 2025 / 13 Safar 1447 10:50
Klub Jerman Batalkan Transfer Striker ‘Israel’ Usai Unggahan Media Sosial Pro-Genosida: ‘Hapus Gaza dari Peta’
Striker 'Israel' Shon Weissman tidak akan bergabung dengan klub divisi dua Jerman Fortuna Düsseldorf (QNN)

BERLIN (Arrahmah.id) – Striker ‘Israel’, Shon Weissman, dipastikan tidak akan bergabung dengan klub divisi dua Jerman, Fortuna Düsseldorf. Keputusan itu diumumkan oleh pihak klub pada Selasa (6/8/2025), menyusul unggahan kontroversial di media sosial sang pemain yang dinilai mendukung genosida yang tengah berlangsung di Gaza. Dalam salah satu unggahannya, Weissman bahkan menyerukan untuk “menghapus Gaza dari peta.”

Melalui akun resmi X, klub menuliskan: “Kami telah memeriksa Shon Weissman secara intensif, tetapi akhirnya memutuskan untuk tidak merekrutnya.”

Düsseldorf sebelumnya hampir merekrut Weissman, yang saat ini bermain di La Liga bersama Granada CF. Namun gelombang penolakan muncul dari para penggemar, menurut laporan tabloid Jerman Bild.

Jejak Digital yang Berujung Kecaman

Unggahan yang memicu kontroversi berasal dari Oktober 2023, tak lama setelah ‘Israel’ melancarkan serangan brutalnya ke Jalur Gaza. Dalam catatan di Wikipedia versi bahasa Inggris, Weissman sempat menulis di X: “Apa alasan logis mengapa bom seberat 200 ton belum dijatuhkan di Gaza?”

Selain itu, ia juga menyukai dan membagikan unggahan yang berisi seruan untuk “menghapus Gaza dari peta”, pernyataan yang menormalisasi pembunuhan massal dengan menyebut bahwa “tidak ada orang tak bersalah di Gaza.” Bahkan, saat melihat foto dua warga Palestina yang ditangkap tentara ‘Israel’, Weissman berkomentar: “Kenapa mereka tidak ditembak di kepala saja?”

Pada 2023, seorang jaksa di Granada dilaporkan menerima pengaduan hukum atas unggahan-unggahan tersebut dengan dugaan kejahatan kebencian. Namun, agen Weissman mengklaim bahwa unggahan itu bukan ditulis oleh pemain sendiri, melainkan oleh manajer media sosial yang memiliki akses ke akunnya. Semua unggahan tersebut kemudian dihapus.

Respons Klub dan Publik

Akun resmi Fortuna sempat membela Weissman dalam sebuah unggahan pada Senin malam (5/8), menyusul kritik bertubi-tubi dari publik. “Apa yang sedang terjadi di sini? Kami terus menerima pesan. Menilai seseorang hanya dari halaman Wikipedia? Itu tidak mencerminkan nilai-nilai kami,” tulis akun tersebut.

Namun alih-alih meredakan situasi, pernyataan tersebut malah menuai kecaman balik dari para pendukung klub.

Seorang penggemar menulis: “Nilai-nilai ini tidak pantas di Fortuna. Ada bukti yang jelas mendukung apa yang tertulis di Wikipedia. Lebih baik kita turun ke divisi tiga daripada merekrut pemain yang tak mewakili prinsip klub.”

Komentar lain berbunyi: “Fortuna Düsseldorf bukan tempat bagi orang yang terlibat dalam pembunuhan massal dan pembantaian anak-anak. Tapi lihat di mana kita sekarang.”

Para fans bahkan meluncurkan petisi online pada Senin, menyatakan bahwa komentar Weissman yang “tidak sopan dan diskriminatif” bertentangan dengan prinsip-prinsip yang selama ini dijunjung tinggi oleh Fortuna Düsseldorf.

Laporan Bild menyebut bahwa klub dan Weissman sebenarnya telah menyiapkan pernyataan permintaan maaf atas postingan tersebut, yang rencananya akan dipublikasikan setelah kontrak resmi ditandatangani. Namun kini, hal itu tak lagi relevan.

Upaya klub untuk merekrut Weissman tidak hanya gagal secara strategis, tapi juga menjadi refleksi bahwa dukungan terhadap kejahatan perang dan genosida bukan lagi hal yang bisa disapu di bawah karpet, terutama di tengah masyarakat yang semakin sadar dan bersuara lantang. (zarahamala/arrahmah.id)