TEL AVIV (Arrahmah.id) — Kompleks kediaman Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu jadi salah satu target serangan 50 roket balistik diluncurkan dari Iran menuju Haifa dan Tel Aviv di ‘Israel’ tengah.
Militer ‘Israel’ membenarkan bahwa bahwa pemboman Iran menargetkan pembangkit listrik di Hadera dan kediaman keluarga Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Kaisarea, utara Tel Aviv.
Namun, dilansir Channel 13 (15/6/2025), Netanyahu sejak Sabtu malam dilaporkan tidak ada di tempat. Dia mengadakan pertemuan Kabinet Keamanannya di bunker rahasia bawah tanah untuk membahas konfrontasi yang sedang berlangsung dengan Iran.
Beberapa menteri dan anggota kepemimpinan politik ‘Israel’ tidur di lokasi rahasia bawah tanah sejak Jumat, untuk mengantisipasi kemungkinan serangan rudal Iran, kata lembaga penyiaran tersebut.
Militer ‘Israel’ sendiri mengeklaim sebagian besar roket Iran berhasil dicegat, namun satu jatuh menimpa sebuah rumah di Lebanon.
Sementara, Channel 12 Israel melaporkan bahwa kebakaran terjadi di Dataran Tinggi Golan selatan akibat intersepsi rudal Iran. Serangan roket lainnya menargetkan situs-situs di ‘Israel’ tadi malam, menyebabkan kerusakan parah di kota Bat Yam, selatan Tel Aviv, yang terkena puluhan roket.
Akibatnya, hampir semua sirene terdengar di seluruh ‘Israel’, di permukiman di Tepi Barat, di Dataran Tinggi Golan, Galilea, dan wilayah Haifa. Penduduk di bagian utara dan tengah negara itu diinstruksikan untuk tinggal dekat dengan kawasan lindung.
Menurut pernyataan pemerintah ‘Israel’, setidaknya 13 orang tewas dan 380 orang terluka dalam serangan Iran terhadap ‘Israel’. Dikatakan bahwa anak-anak termasuk di antara mereka yang tewas.
Dari korban luka, sembilan orang dalam kondisi serius, sementara sisanya mengalami luka ringan atau sedang. Pernyataan itu juga mengatakan 200 rudal dan drone telah ditembakkan ke ‘Israel’ sejak dimulainya pertempuran, dan 22 tempat di negara tersebut terkena dampaknya. (hanoum/arrahmah.id)