1. News
  2. Nasional

Kapal Global Sumud Flotilla Tertahan di Italia, Relawan Gagal Antarkan Bantuan ke Gaza

Ameera
Kamis, 25 September 2025 / 3 Rabiul akhir 1447 21:10
Kapal Global Sumud Flotilla Tertahan di Italia, Relawan Gagal Antarkan Bantuan ke Gaza

ITALIA (Arrahmah.id) – Artis sekaligus aktivis kemanusiaan, Wanda Hamidah, mengungkapkan rasa sedih dan kecewa setelah kapal kemanusiaan yang ditumpanginya, Global Sumud Flotilla, terpaksa tertahan di Italia dan tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Gaza, Palestina.

Kapal tersebut sedianya membawa bantuan berupa bahan pangan, obat-obatan, hingga peralatan medis untuk warga Gaza yang masih berada dalam blokade Israel.

Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, @wandahamidahbsa, Kamis (25/9/2025), Wanda menuliskan bahwa tiga kapal tidak bisa berangkat, termasuk kapal yang ia tumpangi, Keisar, serta kapal Ala Diene dan Yeman.

Kondisi ini membuat setengah dari sekitar 100-an aktivis kemanusiaan terpaksa menghentikan perjalanan.

“Ini malam terakhir kami di Portopalo, suasana saat lenggang. Teringat malam terakhir di Sidi Bou Said, melepas kebahagiaan mereka yang pergi, melepaskan kesedihan mereka yang pulang ke negara masing-masing, baik karena terpaksa atau jenuh menanti yang tak pasti,” tulis Wanda.

Ia mengaku tak mampu menggambarkan kesedihan akibat kegagalan misi tersebut.

“Sedih karena harus berpisah, bahagia karena mereka kembali kepada keluarganya. Perjalanan ini mengajari saya banyak hal, empati, simpati, dan solidaritas. Kami berbagi makanan, minuman, kesedihan, kebahagiaan, susah senang bersama, dan bersatu untuk Palestina,” tambahnya.

Meski demikian, Wanda menegaskan bahwa dirinya bersama para relawan tidak menyerah. Ia berkomitmen untuk tetap mencari jalur lain agar bantuan bisa sampai ke Gaza.

“Esok hari kami akan memulai perjalanan kembali menuju Yunani sebelum ke Gaza. Bismillah,” ujarnya.

Wanda Hamidah merupakan salah satu dari ratusan relawan dari berbagai negara yang berangkat dari Tunisia menuju Gaza melalui jalur laut melewati Italia.

Namun, larangan dari otoritas keamanan setempat membuat perjalanan mereka tertahan selama beberapa hari, menunggu kepastian izin untuk melanjutkan misi kemanusiaan tersebut.

(ameera/arrahmah.id)