KABUL (Arrahmah.id) – Imarah Islam Afghanistan pada Sabtu menyambut baik sikap bersama Cina, Rusia, Iran, dan Pakistan yang menentang pembangunan kembali pangkalan militer asing di negara itu, demikian pernyataan Imarah Islam seperti dilaporkan Anadolu.
Hamdullah Fitrat, wakil juru bicara Imarah Islam, mengeluarkan pernyataan tersebut setelah para menteri luar negeri keempat negara bertemu di sela-sela Sidang Umum PBB ke-80 di New York.
Keempat negara tersebut membentuk mekanisme konsultasi kuadrilateral yang dibentuk pada 2017 untuk mendorong stabilitas regional dan mengoordinasikan upaya-upaya penanggulangan terorisme, narkotika, dan ekstremisme yang berasal dari wilayah Afghanistan.
Dalam komunike bersama, mereka menyuarakan dukungan terhadap kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah Afghanistan dan mengatakan mereka “dengan tegas” menentang setiap langkah oleh kekuatan asing untuk mendirikan pangkalan militer di Afghanistan atau kawasan yang lebih luas.
Fitrat mengatakan bahwa wilayah Afghanistan tidak akan diizinkan untuk digunakan melawan negara mana pun dan tidak ada kelompok bersenjata yang diizinkan beroperasi di dalam negeri.
“Afghanistan mengambil langkah-langkah serius melawan korupsi, narkoba, dan segala macam masalah yang tidak diinginkan dan menganggap proses ini sebagai tanggung jawabnya,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa Kabul mengupayakan hubungan positif dengan semua negara berdasarkan “saling menghormati.”
Hal ini terjadi beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump memperingatkan “hal-hal buruk” akan terjadi jika pemerintahan sementara Afghanistan tidak menyerahkan kendali Pangkalan Udara Bagram kepada Pentagon.
Imarah Islam kembali berkuasa pada Agustus 2021 setelah pasukan pimpinan AS mundur dari Afghanistan setelah perang dua dekade.
Kabul telah menyatakan tidak akan menegosiasikan integritas teritorialnya dan mendesak Trump untuk menghormati perjanjian Doha 2020. (haninmazaya/arrahmah.id)