GAZA (Arrahmah.id) – Media ‘Israel’ pada Senin malam (15/9/2025) melaporkan dimulainya serangan besar-besaran oleh militer pendudukan dengan apa yang mereka sebut “nembakan beragam” terhadap Gaza. Di saat yang sama, Saraya al-Quds, sayap militer Jihad Islam, mengumumkan keberhasilan mereka menguasai sebuah drone pengintai ‘Israel’ di langit Khan Younis, Gaza selatan.
Situs berita Walla mengutip pernyataan dari Staf Umum militer ‘Israel’.
bahwa operasi ini menandai “awal dari fase baru”. Sementara itu, lembaga penyiaran ‘Israel’ menyebut serangan tersebut sebagai salah satu yang paling ganas, khususnya terhadap Kota Gaza.
Menurut Channel 12 Israel, tujuan utama bombardir ini adalah “memaksa warga sipil melakukan evakuasi”, lantaran para pejabat militer menilai proses evakuasi sebelumnya berjalan terlalu lambat. Jet-jet tempur ‘Israel’ pun dilaporkan menggencarkan serangan ke jantung Kota Gaza, dan diperkirakan serangan akan semakin meningkat dalam beberapa hari ke depan, sebagai upaya untuk menciptakan “realitas baru di lapangan.”
Sumber-sumber Palestina menyebut pasukan pendudukan bahkan mulai menggunakan kendaraan jebakan berisi bahan peledak untuk menghancurkan rumah-rumah di barat laut Kota Gaza.
Saraya al-Quds Kuasai Drone
Di sisi lain, Saraya al-Quds mengumumkan berhasil menguasai sebuah pesawat tanpa awak ‘Israel’ yang tengah melakukan misi intelijen di langit Khan Yunis.
Sebelumnya, pada Ahad (14/9), kelompok ini juga merilis rekaman serangan terhadap kendaraan militer ‘Israel’ di timur Kota Gaza. Mereka mengklaim berhasil meledakkan sebuah tank dengan bom rakitan, sekaligus memperlihatkan dokumentasi detail dari operasi pengintaian hingga momen penembakan mortir ke arah konsentrasi kendaraan militer.
Sementara itu, rumah sakit-rumah sakit di Gaza melaporkan sedikitnya 57 warga Palestina gugur dalam serangan udara terbaru ‘Israel’. Dari jumlah itu, 36 orang tewas di Kota Gaza, termasuk 10 korban yang saat itu sedang menunggu bantuan kemanusiaan di wilayah tengah dan selatan.
Sejak 7 Oktober 2023, ‘Israel’ dengan dukungan penuh Amerika Serikat terus melancarkan agresi yang dikategorikan sebagai genosida di Gaza. Hingga kini, korban jiwa warga Palestina telah mencapai 64.905 orang, dengan 164.926 lainnya terluka. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak. Selain itu, kelaparan akibat blokade ‘Israel’ telah merenggut nyawa sedikitnya 425 orang, termasuk 145 anak-anak. (zarahamala/arrahmah.id)